BANDUNG- Badan Geologi Kementrian ESDM selesai memeriksa air mata berlian milik Tina Agustina (19, sebelumnya ditulis 17). Dari hasil pemeriksaan, air mata tersebut bukan berasal dari dalam tubuh seseorang.
“Kami telah memperoleh data teknis, kesimpulannya material tersebut merupakan material sintetis yang telah diproses dan bukan hasil produksi tubuh manusia," kata Direktur Utama Rumah Sakit Mata Cicendo Kautsar Boesaeri.
Ini dikatakan Kautsar saat membacakan hasil tes laboratorium Badan Geologi Kementrian ESDM dalam jumpa pers di RSM Cicendo, Selasa (5/6/2012).
Dalam sampel yang diambil pada 4 Juni 2012 lalu, Badan Geologi memeriksa tiga contoh material (benda mirif kristal). Warnanya biru transparan, berukuran 1-2 mm, berbentuk seperti kristal.
Hasilnya bentuk kristal yakni polyhedral, tidak teratur, dan tidak memiliki bidang berpasangan sehingga bukan benda yang terbentuk secara alami. Komposisi benda berupa campuran material dengan 15,40 persen SiO2 dan 2,49 persen K20, serta tidak ada unsur karbon.
"Ketiga contoh material merupakan material sintetik yang telah diproses," terangnya.
Tina datang ke RSM Cicendo pada 31 Mei 2012, setelah dirujuk RSUD Sumedang. Dalam pemeriksaan awal, dokter menyimpulkan tidak ada kelainan dari mata Tina.