• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Abror Gandeng Warsito untuk Tantang Risma-Whisnu

yan raditya

IndoForum Addict E
No. Urut
163658
Sejak
31 Jan 2012
Pesan
24.461
Nilai reaksi
72
Poin
48
72CFw.jpg
Di tengah perpanjangan pendaftaran gelombang kedua, kini muncul pasangan alternatif untuk calon wali kota-wakil wali kota Surabaya. Pasangan ini diprediksi memecahkan mandeknya calon penantang Risma-Whisnu yang lebih dulu mendaftar.

Informasi yang diterima, saat ini dilakukan penjajakan dan komunikasi intensif di antara pengusung calon alternatif tersebut. Pasangan ini adalah Dhimam Abror-Warsito.

Abror adalah mantan jurnalis dan ketua KONI Jatim. Warsito adalah Sekertaris DPC Hanura Jatim.

Calon pasangan tersebut bahkan kini sudah muncul dengan akronim, Awas (Abror-Warsito). Pasangan ini akan diusung koalisi baru, PAN, Hanura, Nasdem, dan PPP. Tiga partai terakhir menjadi satu fraksi di DPRD Kota Surabaya dengan nama Fraksi Handap.

Pasangan alternatif Awas disebut-sebut menjadi pasangan alternatif setelah koalisi PAN-Demokrat nyaris benar-benar sebagai penantang Trisakti (akronim Tri Rismaharini-Whisnu Sakti).

Namun pasangan Abror, Haries Purwoko usungan PAN-Demokrat kabur. Haries pun tidak akan mendaftar kembali. Saat dikonfirmasikan ke Abror mengenai rencana dan wacana munculnya pasangan Awas, Abror masih belum bereaksi panjang.

"Saya belum tahu atas rencana memunculkan pasangan itu. Meski ada nama saya di situ. Soal calon itu urusan partai. Saya itu manut apa kata partai pemberi rekom ke saya," kata Abror, Jumat (6/8).

PAN disebut-sebut sebagai motor dari munculnya alternatif pasangan baru ini. PAN pemilik kursi terbanyak dibanding yang lain dengan 4 kursi.
Partai Hanura 3, Partai NasDem 2, dan
PPP 1. Jadi pas 10 kursi untuk bisa mengusung calon.

Ketua DPD PAN Kota Surabaya Surat, saat dikonfirmasi menyatakan bahwa partainya akan terus menunggu dinamika terkini sebelum mengambil sikap. Prinsipnya, PAN tetap harus memunculka calon. Namun urusan calon ini adalah urusan pusat.

"DPP lah yang berhak memastika soal pasangan ini. Bisa saja muncul pasangan Awas. Tapi apa mungkin wong PPP masih sengketa. Kalai PPP tak jadi kan kurang," reaksi Surat.

Namun diakui, pascagagal mendaftar bersama Demokrat, DPD PAN Surabaya kembali berkomunikasi dengan partai lain. "Kami sedang menjajaki dan intensif komunikasi dengan parpol laimn yang cocok dengan PAN. Bisa Demokrat kembali ataui Koalisi Majapahit," kata Surat.

Ketua DPD Hanura Jatim Soedjatmiko saat dikonfirmasi mengakui bahwa partainya proaktif. Hanura juga masih akan mengambil sikap terakhirnya termasuk merevisi rekomendasi. Sebelumnya, Hanura lebih dulu merekom Syamsul Arifin (Ketua DPC PKB) dan Sekertaris DPC Hanura Warsito.

"Kalau situasinya begini, Hanura akan merevisi rekom lama. Sebagai partai, ada tanggung jawab politik dan sosial yang harus dipenuhi. Harus tetap memunculkan calon sehingga Pilwali digelar," kata Soedjatmiko.

Hanura akan mensimulasikan gabungan partai dengan cara berkomunikasi dengan partai lain. Apakah melanjutkan formasi Hanura, PKB, Nadem, atau formasi lain akan terus dicari. Tapi saat ini Hanura tak mau ada yang main-main. Harus segera ada koalisi permanen.

Menurutnyan saat ini sikap Hanura masih koma, belum titik. Soedjatmiko
yang baru saja pulang dari DPP Hanura mengakui bahwa sudah ada kemasan sehingga Pilwali akan tetap digelar. Namun kemasan itu masih bulat.

Sementara itu, Ketua DPC Nasdem Surabaya Sudarsono mengakui bahwa ada komunikasi intensif dengan sesama anggota Fraksi Handap. "Dengan partai mana pun, kami tak menolak. Demi kepentingan masyarakat dan terselenggaranya Pilwali," k ata Sudarsono.

Mantan Ketua IPNU di Surabaya ini tak menampik bahwa partainya diajak Huanura. Namun belum ada pembicaraan serius untuk pasangan Awas tersebut. Apalagai sampai saat ini, bendera putih Nasdem yang ingin abstain dalam Pilkada belum diturunkan.

"Tunggu bendera putih partai kami diturunkan dulu. Partai pasti tidak statis dan akan melihat dinamika terkini," tambah Darsono.
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.