marcedes
IndoForum Junior E
- No. Urut
- 17648
- Sejak
- 21 Jun 2007
- Pesan
- 1.552
- Nilai reaksi
- 20
- Poin
- 38
Kemudian perumah tangga Anathapindika mendatangi Sang Buddha ... Dan Sang Buddha berkata kepadanya:
"Perumah tangga, ada empat jenis kebahagiaan yang dapat dicapai oleh seorang umat awam yang menikmati kesenangan indera, bergantung pada waktu dan kesempatan. Apakah yang empat itu? Kebahagiaan memiliki, kebahagiaan menikmati, kebahagiaan tanpa-hutang dan kebahagiaan tanpa-cela.
"Perumah tangga, apakah kebahagiaan memiliki itu? Di sini seorang perumah tangga memiliki kekayaan yang telah diperoleh lewat usaha yang penuh semangat, dikumpulkan dengan kekuatan tangannya, didapatkan dengan keringat di dahinya, kekayaan benar yang telah diperoleh dengan benar. Ketika dia berpikir, 'Saya memiliki kekayaan yang telah diperoleh lewat usaha yang bersemangat ... diperoleh dengan benar', dia mengalami kebahagiaan dan suka-cita. Ini disebut kebahagiaan memiliki.
Perumah tangga, apakah kebahagiaan menikmati itu? Di sini, dengan kekayaan yang telah diperoleh lewat usaha yang penuh semangat, dikumpulkan dengan kekuatan tangannya, didapatkan dengan keringat didahinya, kekayaan benar yang telah diperoleh dengan benar, seorang perumah tangga menikmati kekayaannya dan melakukan tindakan-tindakan yang berjasa. Ketika dia berpikir, 'Dengan kekayaan yang telah diperoleh lewat usaha yang penuh semangat ... diperoleh dengan benar, saya menikmati kekayaan saya dan melakukan tindakan-tindakan yang berjasa', dia mengalami kebahagiaan dan suka-cita. Ini disebut kebahagiaan menikmati.
Perumah tangga, apakah kebahagiaan tanpa-hutang itu? Di sini, seorang perumah tangga tidak berhutang kepada siapa pun dalam hal apa pun, entah kecil atau besar. Ketika dia berpikir, 'Saya tidak berhutang dengan siapa pun dalam hal apa pun, entah kecil atau besar', dia mengalami kebahagiaan dan suka-cita. Ini disebut kebahagiaan tanpa-hutang.
"Perumah tangga, apakah kebahagiaan tanpa-cela itu? Di sini, seorang perumah tangga, seorang siswa yang luhur memiliki perilaku, ucapan dan pemikiran tanpa-cela. Ketika dia berpikir, 'Saya memiliki perilaku, ucapan dan pemikiran tanpa-cela', dia mengalami kebahagiaan dan suka-cita. Ini disebut kebahagiaan tanpa-cela.
"Perumah tangga, inilah empat jenis kebahagiaan yang dapat dicapai oleh seorang umat awam yang menikmati kesenangan indera, bergantung pada waktu dan kesempatan."
Setelah mengetahui kebahagiaan karena tanpa-hutang,
Dan selanjutnya, kebahagiaan karena memiliki,
Dengan menikmati kebahagiaan karena menikmati,
Seseorang kemudian melihat dengan kebijaksanaan.
Sementara melihat dengan kebijaksanaan, orang bijaksana mengetahui
Dua bagian dari kebahagiaannya.
Kebahagiaan yang lain tidak berharga seperenambelas bagian
Dari kebahagiaan yang datang tanpa-cela.
"Perumah tangga, ada empat jenis kebahagiaan yang dapat dicapai oleh seorang umat awam yang menikmati kesenangan indera, bergantung pada waktu dan kesempatan. Apakah yang empat itu? Kebahagiaan memiliki, kebahagiaan menikmati, kebahagiaan tanpa-hutang dan kebahagiaan tanpa-cela.
"Perumah tangga, apakah kebahagiaan memiliki itu? Di sini seorang perumah tangga memiliki kekayaan yang telah diperoleh lewat usaha yang penuh semangat, dikumpulkan dengan kekuatan tangannya, didapatkan dengan keringat di dahinya, kekayaan benar yang telah diperoleh dengan benar. Ketika dia berpikir, 'Saya memiliki kekayaan yang telah diperoleh lewat usaha yang bersemangat ... diperoleh dengan benar', dia mengalami kebahagiaan dan suka-cita. Ini disebut kebahagiaan memiliki.
Perumah tangga, apakah kebahagiaan menikmati itu? Di sini, dengan kekayaan yang telah diperoleh lewat usaha yang penuh semangat, dikumpulkan dengan kekuatan tangannya, didapatkan dengan keringat didahinya, kekayaan benar yang telah diperoleh dengan benar, seorang perumah tangga menikmati kekayaannya dan melakukan tindakan-tindakan yang berjasa. Ketika dia berpikir, 'Dengan kekayaan yang telah diperoleh lewat usaha yang penuh semangat ... diperoleh dengan benar, saya menikmati kekayaan saya dan melakukan tindakan-tindakan yang berjasa', dia mengalami kebahagiaan dan suka-cita. Ini disebut kebahagiaan menikmati.
Perumah tangga, apakah kebahagiaan tanpa-hutang itu? Di sini, seorang perumah tangga tidak berhutang kepada siapa pun dalam hal apa pun, entah kecil atau besar. Ketika dia berpikir, 'Saya tidak berhutang dengan siapa pun dalam hal apa pun, entah kecil atau besar', dia mengalami kebahagiaan dan suka-cita. Ini disebut kebahagiaan tanpa-hutang.
"Perumah tangga, apakah kebahagiaan tanpa-cela itu? Di sini, seorang perumah tangga, seorang siswa yang luhur memiliki perilaku, ucapan dan pemikiran tanpa-cela. Ketika dia berpikir, 'Saya memiliki perilaku, ucapan dan pemikiran tanpa-cela', dia mengalami kebahagiaan dan suka-cita. Ini disebut kebahagiaan tanpa-cela.
"Perumah tangga, inilah empat jenis kebahagiaan yang dapat dicapai oleh seorang umat awam yang menikmati kesenangan indera, bergantung pada waktu dan kesempatan."
Setelah mengetahui kebahagiaan karena tanpa-hutang,
Dan selanjutnya, kebahagiaan karena memiliki,
Dengan menikmati kebahagiaan karena menikmati,
Seseorang kemudian melihat dengan kebijaksanaan.
Sementara melihat dengan kebijaksanaan, orang bijaksana mengetahui
Dua bagian dari kebahagiaannya.
Kebahagiaan yang lain tidak berharga seperenambelas bagian
Dari kebahagiaan yang datang tanpa-cela.