• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

10 Kegagalan Seorang Pemimpin Oleh Pdt. DM. Peter Lim, S.Ag, MBA, M.Sc

yanto teguh

IndoForum Beginner B
No. Urut
68266
Sejak
9 Apr 2009
Pesan
1.026
Nilai reaksi
21
Poin
38
10 Kegagalan Seorang Pemimpin
Oleh
Pdt. DM. Peter Lim, S.Ag, MBA, M.Sc



Yo sahassaæ sahassena – Saõgâme mânuse jine – Ekañca jeyyamattânaæ – Sa ve saõgâmajuttamo : Meskipun seseorang dapat mengalahkan ribuan orang sebanyak ribuan kali dalam peperangan, ia bukanlah penakluk yang terunggul. Namun, seseorang yang mampu menaklukkan diri sendiri itulah yang disebut pemenang yang terunggul dalam peperangan [melawan kekotoran batin]. KHUDDAKA NIKAYA, SUTTANIPATA : 18

Pemimpin adalah seseorang yang memiliki kemampuan “seni” untuk mengatur dan mengarahkan orang – orang agar mau mencapai “target / goal” yang telah direncanakan. Kemampuan ini, ada yang mengatakan “timbul” dari faktor keturuann, proses pendidikan atau pengalaman hidup. Tapi terlepas dari semuanya itu, seorang Pemimpin akan gagal jika :

GILA KEKUASAAN
Yang suka akan “pujian dan sanjungan” dan bukan hasil dari usaha. Kondisi ini, akan memunculkan orang – orang “ABS : Asal Boss Senang”, yang bertipe YES MAN ! By harming living beings not thus is one a noble man. By harmlessness towards all beings one is then called a noble man.
“Apabila masih menganiaya makhluk lain, seseorang tidak disebut sebagai orang suci. Karena tidak lagi menganiaya segala jenis makhluk lain, seseorang disebut sebagai orang suci”.

DAMMATHA VAGGA XIX : 270

TIDAK MAMPU / MAU MENDELEGASIKAN TUGAS
Faktornya, bisa saja karena “takut” tersaingi jika bawahannya akan menjadi semakin pintar atau sama sekali tidak tahu bagaimana mendelagasikannya. Akhirnya, yang timbul adalah stress dan depressi karena selalu “One Man Show !”. Attânañca tathâ kayirâ yathaññamanusâsati : Sebagaimana mengajar orang lain, demikianlah hendaknya seseorang berbuat bagi dirinya.
KHUDDAKA NIKAYA, UDANA : 22


ILMU PENGETAHUAN KURANG MEMADAI
Bisa dibayangkan, apa yang akan terjadi jika seorang Pemimpin tidak “tahu” / menguasai indikasi, harga, kemasan dan keunggulan dari suatu produk. Konsumen, pasti akan segera beralih ke produk pesaing karena tidak adanya suatu kepastian. Danto seööho manussesu : Di antara umat manusia, orang yang mulia ialah orang yang telah terlatih baik.
KHUDDAKA NIKAYA, ITIVUTTAKA : 33

SUKA MEMAKSA KEHENDAK
Semua di “legal” kan, asalkan apa yang dikehendaki dipatuhi 100 % dan juga dijadikan sebagai satu – satunya pedoman. Bantahan / kritikan dalam bentuk apa pun, di “haram” kan. Who by his wholesome deeds removes the evil done – He illumines the worked here and now like the moon emerging from the cloud.
“Barangsiapa menanggalkan kejahatan yang pernah dilakukannya dengan berbuat kebajikan niscaya menerangi dunia ini bagaikan bulan yang terbebas dari awan”.

LOKA VAGGA XIII : 173

TIDAK MAMPU / MAU BERADAPTASI
Salah satu kiat agar mudah bersosialisasi di lingkungan manapun adalah adanya kemampuan / kemauan untuk “mau” mengadaptasikan diri. Tanpa adanya kemampuan / kemauan ini maka apapun tidak akan bisa terlaksana dengan baik dikarenakan tidak adanya “support”. Should a man perform merit, let him do it again and again, and turn his mind to delight therein; blissful is the piling – up of merit.
“Apabila berbuat bajik, seseorang hendaknya sering – sering mengulangi kebajikan itu. Ia hendaknya merasa puas dalam kebajikan itu. Sebab, penimbunan kebajikan membuahkan kebahagiaan”.

PAPA VAGGA IX : 118

TIDAK MAU MENERIMA IDE
Menganggap diri sendiri adalah yang terbaik dan semua ide orang lain adalah “useless”, merupakan muara kemerosotan. Remember : NOBODY IS PERFECT ! Tassa saæhîrapaññassa – Vivaro jâyate mahâ : Apabila lemah dalam kebijaksanaan, terbuka lebar peluang menuju kehancuran.
KHUDDAKA NIKAYA, JATAKA I : 2141

LARI DARI KENYATAAN
Jika mengalami kegagalan, semua orang dikambinghitamkan / dikorbankan. Disamping itu, juga tidak mampu / mau menerima kenyataan yang terjadi / dialami, itulah ciri khas dari seorang pengecut. He who gathers flowers of sensual pleasures, whose mind is distracted and who is insatiate in desire – Him death brings under its sway. “Orang yang mengumpulkan bunga kenikmatan nafsu inderawi, yang pikirannya terpacak padanya tanpa mengenal puas; niscaya berada dalam kekuasaan Sang Penghancur (Kematian)”.
PUPPHA VAGGA IV : 48

TIDAK MAU INTROSPEKSI
Logikanya, penilaian objektif, baik tidaknya atau sempurna tidaknya diri seseorang adalah orang lain. Sungguh “picik” jika seseorang sanggup memproklamirkan bahwa dirinya adalah yang terbaik. As a flower that is lovely, colorful and fragrant, even so fruitful is the well – spoken word of one who practices it.
“Bagaikan sekuntum bunga bewarna indah dan berbau harum, demikian pula berpahala kata – kata mutiara yang diucapkan oleh orang yang melaksanakannya”.

PUPPHA VAGGA IV : 52

MEMBAJAK IDE ORANG
Ini adalah hal yang sangat memalukan dan secara tidak langsung juga telah menvonis diri sendiri “under value”. Kicchâ vutti asippassa : Orang yang tidak memiliki ketrampilan dan pengetahuan hidupnya susah.
KHUDDAKA NIKAYA, JATAKA I : 1651

BERGAUL DENGAN ORANG SESAT
Makna – nya adalah bergaul dengan orang – orang yang senang memuji dikala kita salah dan mengkritik dikala benar. Disamping itu, juga senang dan suka melakukan perbuatan – perbuatan tercela. Whosoever offends a harmless person, one pure and guiltless, upon that very fool the evil recoils even as fine dust thrown against the wind.
“Barangsiapa mencelakai orang yang takmenganiaya, suci, dan tak bernoda batin; kejahatan niscaya berbalik menimpa si dungu itu bagaikan debu yang ditabur melawan arah angina”.

PAPA VAGGA IX : 125

Telah anda sirnakan kesepuluh sifat destruktif ini ? Jika, YA maka anda sudah pantas menjadi seorang Peminpin. Dhiratthu taæ yasalâbhaæ – Dhanalâbhañca brâhmaóaæ – Yâ vutti vinipâtena – Adhammacaraóena vâ : Sungguh menjijikkan jika kemasyhuran, keuntungan, dan penghidupan diperoleh dengan menurunkan harkat kehidupan atau dengan berprilaku yang menyimpang dari Dhamma. KHUDDAKA NIKAYA, JATAKA I : 537

Sabbe satta sabba dukkha pamuccantu – sabbe satta bhavantu sukhitata
semoga semua makhluk hidup terbebaskan dari derita dan semoga semuanya senantiasa berbahagia
sadhu,...sadhu,....sadhu,....
 
wew.....................
dia wae lao se lai !!
guru pembimbing..........
Doi pernah ngajar agama Buddha di P.Siantar..Sultan Agung:D:D
 
Nyimak dulu dah yan,
habis ada kalimat - kalimat yang harus dipikirkan ulang.
berat euy. :)
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.