M412S
IndoForum Junior D
- No. Urut
- 10156
- Sejak
- 5 Jan 2007
- Pesan
- 1.856
- Nilai reaksi
- 781
- Poin
- 113
10 Bayi Lahir 17 Agustus, Biaya Persalinan Gratis
Sabtu, 18/08/2007 15:23 WIB
MADIUN - Aroma kegembiraan perayaan HUT RI ke-62 tidak hanya dirasakan di lapangan yang menggelar lomba dan upacara saja. Tapi, kegembiraan itu juga sangat terasa di Ruang Bersalin RSU Provinsi (RSUP) dr Soedono, Kota Madiun.
Bayangkan, sepuluh bayi lahir bersamaan dengan momen detik-detik menjelang perayaan proklamasi 17 Agustus 2007. "Saya tidak bisa mengungkapkan rasa bahagia ini," ujar Murtini, salah satu orang tua bayi, Sabtu (18/7/2007), Madiun, Jawa Timur.
Murtini pun sudah menyiapkan nama bagi jabang bayi bersejarah itu. Ardias Rahalia Agustina. Nama yang diberikan Murtini untuk bayi perempuan mungil seberat 3,1 kilogram.
Warga Desa Sumberejo, Maospati, Madiun itu tidak sendiri. Ada sembilan orang tua lainnya yang melahirkan bayi tepat pada tanggal 17 Agustus 2007.
Kesembilan orang tua yang melahirkan bayi pada tanggal HUT RI ke-62 itu, yakni Darmi (40), warga Mojopurno, Kabupaten Madiun, Suparti (27), warga Dolopo, Kabupaten Madiun, melahirkan bayi laki-laki, Supiyatun (21), warga Ngadirejo, Wonoasri, Kabupaten Madiun, melahirkan bayi perempuan, Retno Wulandari (26), warga Kedung Banteng, Kecamatan Pilang Kenceng, Kabupaten Madiun, melahirkan bayi perempuan pada pukul 10.00 WIB bersamaan dengan detik-detik pembacaan teks Proklamasi.
Kemudian Yuni Fida (36), warga Jalan Himalaya, Kota Madiun, melahirkan bayi perempuan melalui operasi caesar pada pukul 10.35 WIB. Nurul Komarida (29), warga Sukosari, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun, melahirkan bayi laki-laki pada pukul 10.45 WIB.
Tiga bayi lagi yang lahir pada saat detik kemerdekaan itu yakni dari Rusmiati (28), warga Maospati, Magetan, melahirkan bayi perempuan seberat 3 kilogram. Suparti (30), warga Madiun, yang melahirkan bayi laki-laki dengan berat badan 3,1 kilogram, dan Tri Laksana Wati (29), warga Kelurahan Klegen, Kota Madiun.
Tapi sayang, bayi yang terakhir disebutkan, yang lahir dari rahim Tri Laksana Wati, mengalami gizi buruk dan akhirnya meninggal. Setelah mengalami pendarahan hebat, akhirnya sang bayi lahir hanya dengan bobot 1,6 kilogram.
Direktur RSUP dr Soedono, Achmad Thamrin, bersama jajaran direksi, menyempatkan diri memberikan bingkisan tali asih kepada ibu-ibu yang melahirkan bertepatan dengan peringatan HUT RI ke-62. Ia juga langsung menemui mereka dan memberikan bingkisan berisi perlengkapan bayi seperti sabun, bedak, popok, dan handuk kepada mereka.
"Pemberian ini sebagai ungkapan tali asih dan kenang-kenangan kami terhadap pasien terutama ibu-ibu yang melahirkan saat detik-detik kemerdekaan," ujarnya saat memberikan bingkisan di Ruang Mawar RSUP dr Soedono.
Thamrin juga berjanji, akan menggratiskan seluruh biaya perawatan dan pengobatan bagi mereka yang masuk dalam program Asuransi Kesehatan Masyarakat Miskin (Askeskin). Meski tidak memiliki kartu Askeskin, tapi memiliki SKTM (Surat Keterangan Tidak Mampu) pihak rumah sakit berjanji akan tetap memberikan pelayanan seperti pemilik Askeskin. (Muhammad Roqib/sindo/ism)
sumber okezone.com
wah.. ada yang lahir jam 10.00 pula....
spesial nih.. 
