• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

“Teknologi: Mendekatkan yang jauh. Menjauhkan yang dekat?”

yonie

IndoForum Beginner E
No. Urut
95969
Sejak
24 Apr 2010
Pesan
450
Nilai reaksi
22
Poin
18
Satu keluarga sedang makan malam. Mereka bahagia dan tertawa-tawa gembira. Ibu tersedak saking senangnya. Mereka ternyata menertawai layar handphone. Papa kirim imel, Mama main Facebook, Karin ngakak baca update-an Twitter, Rara menyumpal kuping dengan earbud. Dimas bibirnya monyong-monyong. Lagi membantai tentara Iraq di PSP, katanya. Nenek tak mau kalah! Dia mendengarkan radio, dari hape juga.

Kakek memperhatikan mereka satu per satu. Bibir menyunggingkan senyum. Tapi mata menyiratkan duka. Dia melirik satu majalah dan membaca judulnya pelan. Untung judul artikel itu hurufnya besar. Kakek tak membutuhkan kacamata bacanya.

“Teknologi: Mendekatkan yang jauh. Menjauhkan yang dekat?”

Kakek menarik napas dalam. Hidungnya samar-samar membaui aroma kopi tubruk, tawa hangat, pelukan sahabat, dan percakapan di tengah malam buta. Aroma kopi terus menghanyutkan pikiran kakek, menuntunnya ke labirin masa lalu. Di masa semua masih sederhana, dan satu pelukan masih berharga. Kakek ingat saat berdebat dengan Nenek, menyekolahkan Papa ke UI, atau ITB? Sekarang, nenek lebih cinta dengan hp ber- radionya.

Kakek mendesah. Hembusan dingin di tengkuk melemparkan Kakek ke sofa empuk masa kini. AC kafe ini sangat dingin. Sedingin istri-anak-cucunya. Tiba-tiba Papa berseru senang. Suara pertama yang dia keluarkan. “Tender berhasil! Thank you BlackBerry” Kakek berharap, dia yang dipeluk, bukan si BlackBerry. Tak lama, Mama juga berteriak “Aku dapet kristal baru! Diskon 50%! Thanks, FB!” Kakek ikut senang, walau dia tak mengerti, apa itu fb?

Makan malam selesai. Papa yang membayar. Semua senang. “Papa, minggu depan ikut lagi, ya? Enak kalo kumpul gini..” Kakek tersenyum. Pahit. Buat Kakek, makna berkumpul adalah ngobrol dengan manusia. Bukan menertawai layar hp, olahraga jempol, menyumpal kuping dan senyum sendiri. Tapi Kakek tetap senang masih bisa berkumpul. Keluarga. Itu yang terpenting. Teknologi tak akan pernah bisa menggantikan sentuhan hangat dan senyum tulus.

Kakek sudah tak sabar makan malam bersama lagi. Dia punya satu rencana besar. Begitu bergairahnya, jemari Kakek sampai bergetar. Tremor.

Tapi, tak pernah lagi Kakek diajak makan malam bersama. Keluarganya memusuhinya. Papa terpaksa harus beli 5 hape lagi, satu PSP buat Dimas, dan satu iPod baru. Kakek telah melempar barang-barang itu ke panci Shabu-shabu.

Walaupun sedih, Kakek senang. Tindakannya sudah membuat mereka semua “berkomunikasi” tanpa bantuan teknologi.

tidak hanya sekali saya pribadi mendengar cerita2 betapa orang begitu terbuai berkomunikasi jarak jauh dengan berbagai jejaring sosial yang sekarang ada... teknologi semakin pesat... tidak mengenal batas usia, tua muda, miskin kaya....

tapi ya... itu tadi... membuat kita semakin lupa akan eksistensi orang2 sekitar... kadang saya sendiri suka heran, mau janjian ataupun mengungkapkan masalah pribadi kok lewat jejaring sosial... kan tinggal sms ataupun telpon...

ada positifnya memang, dimana kita jadi bisa tau bagaimana kondisi teman kita tanpa harus bertanya/kirim sms satu2 kepada mereka... tapi ada baiknya juga jika kita lebih bijak menyikapi perkembangan teknologi jaman sekarang... dimanfaatkan untuk hal2 yang positif...
seperti kisah tukang becak di Jogjakarta yang menggunakan fasilitas jejaring sosial untuk mencari pelanggan yang akan diajak berkeliling2 dengan becaknya...

bukan justru "mendekatkan yang jauh... menjauhkan yang dekat... "

gimana kisah temen2 yang lain?? >:D<

maaf kalo salah tempat /sry
 
wah, kesindir nih ane... :D

pulang ke rumah, cape banget (ditambah jalanan macet, dengan motor yang seperti sedang balapan liar :( ), stress dan cape pun bertambah...

bukannya berbincang dengan orang rumah, malah nyari kesibukan untuk menyenangkan diri sendiri, dari chatting, nonton tv dll... padahal berkomunikasi itu lebih penting.

nice trit teh.... di rated dulu ya. :)
 
wah... si akang nih.... :D:D
saya pribadi kalo udah di rumah jarang banget buka internet... (males soalnya buka sendiri, mendingan pake fasilitas gratis dari kantor :)) )
enggaklah.. saya usahakan ngobrol sama orang rumah.. karena lebih dari 8 - 10 jam diluar... itupun belum kepotong waktu buat tidur... :D

btw, tenkyu rate-nya >:D<
 
huuua.... untung gw gk kek gni amat.... masih sering ngobrol walau kadang gw asik i-netan
 
yah bener sih emang kadang begini yang terjadi
maka jadilah kayak gw
sambil chattingan
ngobrol sama keluarga
sip2 kan
 
^ iyah.. harusnya emang bisa dibagi porsinya... :)
 
eksistensi lebih penting daripada hanya sekedar suara
ow ow ow o ow ^^
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.