• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Cara kerja Camera konvensional

GrandMaster

IndoForum Beginner A
No. Urut
66942
Sejak
22 Mar 2009
Pesan
1.230
Nilai reaksi
162
Poin
63
Para Penemu Perintis : Alhazen (Ibn Haytam, Irak), Robert Boyle, Robert Hook dan Johann Zahn. Tahun : 1685M (324 tahun yang lalu)

Kamera adalah alat perekam gambar. Arti dari kamera sebenarnya adalah kamar, maksudnya: kamar gelap, diambil dari bahasa Italia ”camera obscura” yang artinya kamar gelap (dark chamber). Dan memang ruang dalam kamera itu sangat gelap. Sejarah penciptaan kamera sangat panjang dan melibatkan banyak penemuan dan penemu perintis.

Camera3.jpg


Komponen utama kamera adalah:
  1. Photographic lens
  2. Lens holder
  3. Diaphragm
  4. Focal plane shutters
  5. Photographic film
  6. Strap hole
  7. Shutter release
  8. Film Speed scale
  9. Expose counter
  10. Viewfinder
  11. Flash socket
  12. Focus ring

Pada awalnya kamera tidak menggunakan klise (negatif). Artinya citra gambar langsung direkam pada sebuah lempengan. Umumnya lempengan yang digunakan adalah kaca yang sudah dilapisi campuran yang sensitif terhadap cahaya. Campuran pertama yang digunakan adalah kapur dan perak. Tentu saja hasilnya sangat jauh berbeda dengan hasil pemotretan masa kini. Kodak kemudian berhasil menciptakan teknik pemotretan langsung diatas kertas walau masih belum menggunakan klise.

Kini teknik kamera konvensional (juga biasa disebut kamera analog, membedakan dari kamera digital) menggunakan film yang dibuat dari lembar plastik (selulosa) yang dilapisi emulsi garam perak halida yang sangat peka terhadap cahaya. Dan disimpan dalam tabung kedap cahaya.

Cara kerja:

Sewaktu tombol ditekan maka diafragma akan terbuka seketika. Pantulan cahaya dari benda yang ada di depan kamera masuk lewat celah diafragma itu dan menembus hingga lempengan film yang sangat peka cahaya.
Diafragma menutup secara otomatis dan tiba-tiba. Cahaya yang masuk membakar lempengan film. Cahaya terang akan membuat lapisan film terbakar (gosong) sedang cahaya gelap pada dasarnya tidak membakar lapisan. Proses selanjutnya ”CUCI” lembaran film terhadap sisa pembakaran. Hasil dari proses ini adalah : klise / negatif. Pada proses ini "arang sisa pembakaran" terbuang sehingga lapisan film menjadi putih / transparan. Sedang yang tidak terbakar tetap hitam.
Selanjutnya adalah mentransfer film (negatif) ke atas kertas foto (positif) atau "CETAK". Istilah proses ini macam-macam: Calotype/Ambrotyp/Tintype/ Ferrotyping dsb. Proses ini harus dilakukan di ruang gelap, karena adanya cahaya akan mempengaruhi proses trasfer tersebut. Kertas yang digunakan adalah kertas foto khusus yang dilapisi senyawa ferro.
Beda foto hitam putih dan foto berwarna adalah terletak pada film-nya. Film untuk foto hitam putih hanya terdiri satu lapis senyawa garam perak halida. Sedang film berwarna terdiri minimal 3 lapis. Dimana masing-masing lapis terdiri dari campuran (komposisi kimia) yang berbeda.
 
kalau yang digital , dimana letak perbedaan cara kerjanya ya...?
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.