magnum
IndoForum Activist C
- No. Urut
- 1320
- Sejak
- 27 Mei 2006
- Pesan
- 14.143
- Nilai reaksi
- 417
- Poin
- 83

Aktifitas vulkanik memegang peranan penting dalam membentuk permukaan planet merkurius, kata para ilmuwan berdasarkan data yang berhasil dikumpulkan oleh satelit NASA yang lewat di atas planet yang terdekat dari matahari Januari lalu.
Ketujuh instrumen sains yang dibawa pada satelit sebesar mobil yang bernama MESSENGER ini, juga mengirimkan kembali informasi mengenai medan magnetik planet Merkurius sekaligus fakta baru bahwa planet yang ekstrim padat ini telah menyusut lebih dari yang dapat diperkirakan oleh eons.
MESSENGER mulai menguak beberapa misteri mengenai planet Merkurius, dunia yang senantiasa terpanggang oleh matahari yang berukuran kira-kira sepertiga dari bumi kita dan lebih besar sedikit daripada bulan.
1975, Mariner 10, satelit terakhir yang terbang melintasi permukaan berkawah-kawah Merkurius, mengirimkan kembali foto-foto yang menunjukkan dataran lembut yang menutupi sebagian besar permukaannya.
Tetapi ilmuwan masih memperdebatkan apakah permukaan lembut ini disebabkan oleh aktivitas vulkanis atau debu yang disebabkan oleh karena meteor yang melabrak permukaannya.
Foto-foto yang didapat dari MESSENGER pada tanggal 14 Januari lalu, menyediakan bukti yang kuat bahwa aktivitas vulkanis, memegang peranan penting dalam pembentukan permukaan merkurius, menurut geolog James Head, dari Brown University di Providence, Rhode Island.
“Aktivitas vulkanis yang dramatis dan besar, mungkin dalam bentuk aliran lava yang humongous, dan letusan yang dahsyat, mendasari fitur permukaan yang kita lihat pada foto,” kata Head.
Ia memperkirakan bahwa aktivitas vulkanis itu muncul antara 3 milliar dan 4 millar tahun yang lalu, sambil menambahkan bahwa tidak ada bukti lanjut mengenai vulkanisme pada permukaan planet.
Pandangan Baru mengenai aktivitas vulkanik pada Merkurius
“Semua yang kita lihat sejauh ini, menunjukkan bahwa aktivitas di permukaan planet berasal dari paruh pertama sejarah tata surya kita daripada paruh yang terakhir,” kata Head.
Caloris Basin, dengan diameter sekitar 1544 kilometer, yang merupakan salah satu dari kawah meteorit terbesar di tata surya, yang terbentuk sekitar 3.8 milliartahun yang lalu ketika sebuah meteorit besar jatuh menabraknya.
MESSENGER mengirimkan kembali foto-foto gunung berapi tipe perisai, dengan warna oranye yang mencolok, sekitar 96 kilometer lebarnya yang terletak pada sisi barat daya dari basin ini yang mungkin menjadi sumber lava dan membentuk daratan halus di dalam basin.
Sisa-sisa ini terlihat sama dengan aliran batu basalt yang terdapat di bulan (basalt merupakan produk umum yang terkandung dalam aliran lava), tetapi terlalu sedikit mengandung besi, mencerminkan tipe batuan yang tidak biasa. Ukuran dataran ini berimplikasi atas kehadiran besarnya sumber magma pada lapisan terluar planet merkurius, kata ilmuwan.
Didalam gunung berapi berjenis perisai ini, mereka mendeteksi adanya saluran berbentuk ginjal dengan halo (lingkaran sinar disekeliling benda angkasa yang berkilauan sebagai akibat dari pantulan sumber cahaya itu sendiri) terang yang sangat mirip dengan jala yang terbentuk ketika terjadi ledakan gunung berapi baik di bumi atau di bulan.
“MESSENGER telah memberikan kita suatu pandangan baru mengenai kegiatan vulkanik di Merkurius. Hal itu sekaligus menyediakan pandangan baru tentang pembentukan dataran permukaan, dan memberikan kehidupan baru bagi apa yang sebelumnya banyak diduga (planet Merkurius, red) sebagai planet mati,” kata Head pada para wartawan.
Penemuan lain yang juga telah dipublikasikan di jurnal Science, ilmuwan mengatakan medan magnet Merkurius berasal di inti terluar planet itu, dan dihasilkan lewat pendinginan inti planet itu.
MESSENGER yang merupakan kepanjangan dari, Mercury Surface, Space Environment, Geochemistry and Ranging, diluncurkan pada 2004
Satelit Mariner10 milik NASA, terbang melintasi Merkurius tiga kali, memetakan 45% dari permukaannya. MESSENGER telah mengambil gambar sekitar 20% lebih, dan akan terbang melintasi Merkurius lagi pada Oktober ini, dan September 2009 sebelum memulai setahun penuh berada di orbitnya pada 2011.
Dengan banyaknya ilmuwan yang saat ini mengetahui Pluto sebagai planet kerdil, Merkurius memegang peranan penting sebagai planet terkecil di tata surya, dengan diameter sekitar 4863 kilometer. (rtr/den)