Creationz
IndoForum Junior E
- No. Urut
- 6396
- Sejak
- 10 Sep 2006
- Pesan
- 1.516
- Nilai reaksi
- 261
- Poin
- 83
BLACKSBURG, VIRGINIA, SENIN - Seorang pria bersenjata secara membabi-buta menembaki mahasiswa di Universitas Virginia, AS, Senin (16/4) hingga menewaskan 32 orang. Terakhir, si penembak lalu menembak dirinya sendiri hingga tewas. Insiden ini disebut sebagai kasus paling mematikan dalam sejarah AS.
Sebagian besar korban tewas adalah mahasiswa yang akan mengikuti kuliah di satu ruangan di Virginia Tech. Sebelum melakukan aksinya, pria bersenjata itu menggunakan rantai untuk mengunci pintu. Hal ini dituturkan beberapa pejabat universitas dan juga pihak kepolisian.
Di samping 32 orang tewas, lima belas orang dilaporkan cedera, termasuk mereka yang ditembak dan beberapa mahasiswa cedera karena melompat dari jendela saat berupaya menyelamatkan diri.
Seorang saksi mata yang adalah mahasiswa universitas setempat menyebutkan, penembak adalah pria Asia, dengan tinggi sekitar 1,8 meter. Ia berjalan memasuki kelas bahasa Jerman dan menembak seorang mahasiswa serta dosen, sebelum secara membabi-buta menembaki hampir semua mahasiswa lain di ruang itu. "Saya bersembunyi di bawah meja dan ia praktis terus menembaki setiap orang di kelas tersebut," kata Derek O’Dell, yang menderita luka tembak di lengannya. "Barangkali ada 15 sampai 20 orang di kelas itu dan ia menembak 10 sampai 15 di antara mereka," sambungnya.
Ia mengatakan pria bersenjata tersebut, yang memakai jaket kulit berwarna hitam dan topi, melepaskan beberapa tembakan dari senjata genggam, mengisi-ulang dan menembak lagi. Pria itu meninggalkan ruangan tersebut, tapi belakangan kembali dan menembak pintu sebelum pergi lagi, kata O’Dell.
Kepala polisi kampus Virginia Tech, Wendell Flinchum, mengatakan orang bersenjata tersebut adalah seorang pria, tapi tak memberi perincian mengenai usia atau kewarganegaraannya dan juga jenis senjata yang digunakannya. Kemudian, meskipun ia tak bersedia mengkonfirmasi bahwa hanya ada seorang pria bersenjata, Flinchum mengatakan polisi tak mencari tersangka lain.
Satu rekaman video mengenai kekacauan itu oleh seorang mahasiswa berulangkali ditayangkan di jaringan televisi AS. Rekaman tersebut memperlihatkan orang-orang berlarian di kampus itu sementara lebih dari dua lusin tembakan dilepaskan. "Hari ini bangsa kita berduka bagi mereka yang telah kehilangan orang-orang yang mereka cintai di Virginia Tech," kata Presiden AS George W. Bush.
Sebagian besar korban tewas adalah mahasiswa yang akan mengikuti kuliah di satu ruangan di Virginia Tech. Sebelum melakukan aksinya, pria bersenjata itu menggunakan rantai untuk mengunci pintu. Hal ini dituturkan beberapa pejabat universitas dan juga pihak kepolisian.
Di samping 32 orang tewas, lima belas orang dilaporkan cedera, termasuk mereka yang ditembak dan beberapa mahasiswa cedera karena melompat dari jendela saat berupaya menyelamatkan diri.
Seorang saksi mata yang adalah mahasiswa universitas setempat menyebutkan, penembak adalah pria Asia, dengan tinggi sekitar 1,8 meter. Ia berjalan memasuki kelas bahasa Jerman dan menembak seorang mahasiswa serta dosen, sebelum secara membabi-buta menembaki hampir semua mahasiswa lain di ruang itu. "Saya bersembunyi di bawah meja dan ia praktis terus menembaki setiap orang di kelas tersebut," kata Derek O’Dell, yang menderita luka tembak di lengannya. "Barangkali ada 15 sampai 20 orang di kelas itu dan ia menembak 10 sampai 15 di antara mereka," sambungnya.
Ia mengatakan pria bersenjata tersebut, yang memakai jaket kulit berwarna hitam dan topi, melepaskan beberapa tembakan dari senjata genggam, mengisi-ulang dan menembak lagi. Pria itu meninggalkan ruangan tersebut, tapi belakangan kembali dan menembak pintu sebelum pergi lagi, kata O’Dell.
Kepala polisi kampus Virginia Tech, Wendell Flinchum, mengatakan orang bersenjata tersebut adalah seorang pria, tapi tak memberi perincian mengenai usia atau kewarganegaraannya dan juga jenis senjata yang digunakannya. Kemudian, meskipun ia tak bersedia mengkonfirmasi bahwa hanya ada seorang pria bersenjata, Flinchum mengatakan polisi tak mencari tersangka lain.
Satu rekaman video mengenai kekacauan itu oleh seorang mahasiswa berulangkali ditayangkan di jaringan televisi AS. Rekaman tersebut memperlihatkan orang-orang berlarian di kampus itu sementara lebih dari dua lusin tembakan dilepaskan. "Hari ini bangsa kita berduka bagi mereka yang telah kehilangan orang-orang yang mereka cintai di Virginia Tech," kata Presiden AS George W. Bush.