T!T!~ch@/\/
IndoForum Banned
- No. Urut
- 1035
- Sejak
- 11 Mei 2006
- Pesan
- 21.523
- Nilai reaksi
- 1.324
- Poin
- 113

Dinosaurus tertua yang memiliki sayap mungkin terbang seperti jenis pesawat-pesawat terbang yang dipakai pada Perang Dunia I. Saat mendarat, ia akan menurunkan kaki belakangnya sehingga membentuk formasi seperti pesawat bersayap ganda. Analisis terbaru yang dilaporkan dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences ini berbeda dengan hasil rekonstruksi sebelumnya yang memperkirakan bahwa nenek moyang burung ini memiliki sayap tandem seperti capung.
Struktur sayap seperti ini teramati dari fosil Microraptor gui, dinosaurus terbang tertua yang hidup 125 juta tahun lalu. Fosil yang ditemukan di China ini memiliki empat sayap yang tersusun dari bulu-bulu yang berukuran simetris di lengan dan kakinya. Awalnya para ilmuwan memprediksi bahwa keempat sayapnya dikembangkan ke samping saat terbang. Namun, Sankar Chatterjee dari Universitas Teknologi Texas, AS dan R. Jack Templin dari Ottawa, Kanada punya hipotesis berbeda. Evaluasi yang dilakukan terhadap persendian dan orientasi bulu-bulunya memperlihatkan bahwa desain tandem seperti capung tidak tepat dan mempersulit Microraptor saat berjalan di darat.
"Kami menyadari adanya kesalahan anatominya karena tidak satupun dinosaurus yang dapat meluruskan kakinya ke samping, juga tidak satupun burung yang melakukannya" ujar Chatterjee. Sebaliknya, ia berpendapat bahwa Microraptor terbang dengan kaki belakang ditekuk ke dalam dengan bulu-bulunya yang mengembang paralel, sejajar dengan bentangan sayap lengannya saat terbang. Menurutnya formasi seperti ini lebih masuk akal karena sayap belakang yang lebih pendek bisa berfungsi sebagai penahan aliran angin sehingga membantu badannya terangkat. Dengan struktur ini, hasil simulasi komputer mengutakan pendapatnya karena Microraptor bisa lebih leluasa untuk berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lainnya.
Perdebatan menganai struktur sayap dinosaurus terbang berkaitan erat dengan pemahaman mengenai evolusi burung. Secara tidak langsung, desain anatomi yang diusulkan Chatterjee sejalan dengan evolusi teknologi pesawat terbang dari dua sayap menjadi satu sayap. Archaeopteryx yang dianggap sebagai fosil burung pertama diketahui memiliki sayap tunggal. Perubahan dari dua sayap menjadi satu sayap kemungkinan didukung makin luasnya bentangan sayap burung karena evolusi sehingga cukup kuat untuk mengangkat badannya saat terbang.
Gmana menurut kalian /? /? /? /? /thx