• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Yuki-Onna

bojongkenyod

IndoForum Senior D
No. Urut
77756
Sejak
13 Agt 2009
Pesan
4.463
Nilai reaksi
215
Poin
63
ngebantu akang beam ah...


the_yuki_onna_by_yoshiyukikatana.jpg

Yuki Onna atau lebih dikenal dengan nama Snow Woman merupakan hantu legendaris di Jepang. Mereka menampakkan diri sebagai wanita cantik, dengan kulit yang sangat putih dan rambut yang panjang. Mereka sering digambarkan memakai kimono putih atau tanpa mengenakan pakaian sama sekali.

yukionna22.jpg


yuki-onna.jpg


images



Walaupun cantik, tapi matanya dapat menimbulkan kengerian bagi manusia. dan mereka punya sifat jahat yaitu meniupkan es pada manusia sehingga menjadi mayat yang membeku. Yuki-Onna juga suka membuat orang tersesat ketika terjebak di badai salju sehingga mereka mati secara mengenaskan. Beberapa cerita juga menyebutkan bahwa hantu ini memangsa darah manusia atau menghisap nyawa mereka lewat ciuman.

images



----------tambahan
Yuki-Onna (Wanita Salju) adalah kisah hantu saju yang meiliki wajah yang amat cantik, berkulit putih, berambut gelap panjang terurai, tapi memiiki tatapan mata yang dingin laksana salju. Dalam cerita jepang, Yuki-Onna membuat para pendaki gunung tersesat dalam badai sehingga mereka mati membeku. Terkadang dia juga membekukan laki-laki yang disukainya dengan baik, katanya sih untuk dipersembahkan pada hantu gunung yang merupakan tuan dari Yuki-Onna ini. Kisah Yuki-Onna (Wanita Salju) merupakan salah satu kisah hantu klasik dengan latar belakang kehidupan di-Jepang, yang sudah sering diangkat dalam bentuk opera, bahkan pernah dibuat dalam bentuk film klasik. Kisah hantu klasik tidak ditandai dengan adegan berdarah-darah, namun lebih merupakan cerita yang diisi tokoh manusia dan hantu yang melibatkan percintaan, kesedihan yang dalam dan tragedi.

Cerita dimulai dari dua orang penebang kayu bernama Mosaku dan Minokichi yang hidup di daerah provinsi Musashi (terletak di antara Tokyo dan Saitama), Mosaku adalah seorang pria yang berada di usia senja, sementara muridnya, Minokichi adalah seorang pemuda tegap berumur 18 tahun. Setiap hari mereka berangkat pagi-pagi sekali ke sebuah hutan yang jaraknya 5 mil dari desa mereka. Di antara desa mereka dan hutan yang dituju ada sebuah sungai besar yang beraliran deras. Begitu derasnya arus sungai tersebut sehingga tidak ada jembatan yang kuat menahan arus (jembatan yang ada selalu rusak akibat terjangan arus deras). Siapapun yang ingin menyebrangi sungai harus melewatinya dengan bantuan kapal penyebrang kecil.

Suatu hari Mosaku dan Minokichi sedang dalam perjalan pulang ke desa. Ketika itu cuaca begitu dingin dan mulai turun badai salju. Saat sampai di tepi sungai, mereka menemukan bahwa si pengayuh perahu yang biasanya menyebrangkan mereka telah pulang ke rumah dan meninggalkan perahunya karena cuaca buruk. Sadar bahwa mereka tidak mungkin menyebrangi sungai, mereka memutuskan untuk bermalam di pondok sementara si pengayuh perahu. Pondok itu benar-benar sederhana, hanya terdiri dari sebuah ruangan tanpa jendela yang berisi dua buah Tatami, tanpa perabotan apapun.

Mosaku dan Minokichi yang sudah lelah segera menutup pintu agar salju tidak masuk ke dalam pondok, lalu kemudian beristirahat. Mereka merasa cukup hangat dan nyaman sehingga Mosaku yang lanjut usia tak lama berbaring langsung tertidur pulas, sementara Minokichi yang masih muda termenung mendeangar suara angin yang menderu yang disertai arus sungai yang bertambah deras. Badai tidak mereda dan udara malah bertambah dingin, namun setelah bersusah payah akhirnya Minokichi tertidur juga. Entah telah berapa lama Minokichi tertidur, tiba-tiba Minokichi terbangun karena merasakan butir-butir salju yang lembut di wajahnya. Ternyata pintu pondok yang mereka diami telah terbuka dengan paksa.

Minokichi melihat seorang wanita dalam pondok, wanita yang putih seperti salju dan memancarkan cahaya seperti salju (Yuki-Akari) sedang membungkuk diatas Mosaku. Ia tengah meniupkan nafasnya yang dingin menyerupai asap putih kepada Mosaku. Minokichi benar-benar terkejut dan ketakutan, ia ingin menjerit namun tak ada sebuah suara pun yang keluar dari mulutnya. Saat itulah sang wanita misterius itu beradu pandang dengannya, ia mendekatkan wajahnya pada Minokichi. Dalam ketakutan yang amat sangat, Minokichi merasakan bahwa wanita yang berada di hadapannya adalah seorang wanita yang amat cantik, walaupun sorot matanya membuat tubuhnya gemetar dalam ketakutan. Minokichi hanya bisa terdiam tak dapat berkata apa-apa.

Wanita itu terus menatap Minokichi dan tiba-tiba tersenyum dan berkata, “aku ingin memperlakukanmu sama seperti orang lain, tapi aku kasihan padamu. Kau, masih muda, begitu tampan, Minokichi. Aku tidak akan menyakitimu tapi jika kau memberitahu siapapun termasuk ibumu tentang apa yang terjadi malam ini… maka aku akan membunuhmu! Ingat apa yang telah kukatakan ini.” Seusai wanita salju itu berbicara kepada Minokichi, ia meninggalkan Minokichi sendirian. Mengira bahwa itu hanyalah mimpi, Minokichi segera bangun dan melihat keluar namun ia tidak melihat siapapun atau apapun. Sambil menutup pintu ia bertanya-tanya apakah bukan angin yang membuka pintu pondok tadi. Ia memanggil Mosaku namun tidak ada jawaban. Minokichi mengulurkan tangannya untuk menyentuh Mosaku dan tanpa sengaja ia menyentuh wajah Mosaku, dan ternyata wajahnya telah membeku. Mosaku telah meninggal.

Ketika fajar tiba, badai pun berakhir dan si pengayuh perahu menemukan Minokichi yang tergeletak pingsan di samping Mosaku yang telah meninggal. Ia membawa keduanya menyebrang, lalu menguburkan jenazah Mosaku. Sementara Minokichi dibawa pulang kerumahnya. Setelah sembuh, Minokichi tidak dapat langsung melupakan kejadian yang telah ia alami. Ia dihantui oleh kematian Mosaku, namun ia bersikeras untuk tidak menceritakan kejadian itu pada siapapun, karena ia tidak ingin kehilangan nyawanya. Lama berselang, Minokichi baru berani kembali pada pekerjaan sehari-harinya, menebang kayu, membelahnya menjadi potongan-potongan kecil, lalu menjual kayu tersebut ke pasar dengan bantuan ibunya.

Pada musim dingin tahun berikutnya, Minokichi sedang berada dalam perjalanan pulang melalui jalan setapak di hutan, saat ia berpapasan dengan seorang gadis yang amat cantik, berkulit putih indah, yang hendak melalui jalan yang sama. Minokichi pun menyapa gadis itu dan tanpa disangka gadis itu menjawab dengan suara yang menurut Minokichi adalah suara yang paling merdu yang pernah didengarnya. Mereka pun mulai berjalan bersama dan bercakap-cakap. Si gadis menceritakan bahwa ia bernama O-Yuki, ia telah kehilangan kedua orangtua, dan untuk menyambung hidupnya ia akan pergi ke Yedo (Edo atau Tokyo) untuk mencari kerabatnya agar dapat membantu mencarikannya pekerjaan sebagai pelayan.

Entah apa yang dirasakan Minokichi, namun rasanya gadis itu nampaknya makin cantik dimatanya. Minokichi pun mulai merasa suka pada gadis itu, sehingga ia memberanikan diri untuk bertanya apakah gadis itu sudah memiliki pasangan. Gadis itu tertawa sambil mengatakan bahwa ia belum memiliki pasangan atau kekasih. Ia pun balik bertanya apakah Minokichi telah memiliki pasangan, dan Minokichi menjawab bahwa ia pun belum memilikinya. Setelah pernyataan ini maka kedua muda-mudi ini tidak berbicara lagi sampai mereka tiba di desa tempat tinggal Minokichi. Namun dalam hati masing-masing telah tumbuh rasa saling menyukai. Maka Minokichi mengundang O-Yuki untuk singgah dan beristirahat di rumahnya. O-Yuki ternyata bukan hanya gadis cantik, namun juga berkelakuan baik. Ibu Minokichi pun tak butuh waktu lama untuk menyukainya. Sampai ia membujuk agar O-Yuki mau menunda perjalanannya ke Yedo. Pada akhirnya O-Yuki tidak pernah melanjutkan perjalanannya ke Yedo, melainkan menetap di desa itu dan tinggal bersama Minokichi dan ibunya, sebagai istri dan menantu.

Lima tahun kemudian ibu Minokichi meninggal, O-Yuki tetap bersama-sama Minokichi, bahkan ia telah melahirkan 10 orang anak lelaki dan perempuan bagi Minokichi. Semuanya tampan dan cantik, serta memiliki kulit putih seindah ibunya. Banyak penduduk desa yang mengagumi O-Yuki. Kebanyakan petani tampak tua setelah melahirkan anak, namun O-Yuki yang telah menjadi ibu 10 anak tetap terlihat cantik. Secantik saat pertama kedatangannya di desa, mereka.

Suatu malam setelah anak-anak tidur, O-Yuki menjahit dibantu dengan sebuah cahaya dari lampu kertas. Minokichi yang sedang menatapnya, tiba-tiba berkata, “Melihat kau menjahit dengan pantulan cahaya di wajahmu, aku teringat suatu hal aneh yang terjadi saat aku masih berusia 18 tahun. Kala itu aku melihat seorang wanita yang secantik dan seputih dirimu… dan ia memang mirip denganmu…”

Tanpa menghentikan pekerjaannya, O-Yuki bertanya, “ceritakanlah padaku, dimana kau bertemu dengannya?” lalu Minokichi mulai bercerita tentang Mosaku dan pengalamannya di pondok pengayuh perahu. “Entah itu sebuah mimpi atau bukan, tapi saat-saat itulah aku pernah melihat orang secantik engkau. Tentu saja ia pasti bukan manusia dan aku sangat takut padanya. Hingga sekarang pun aku tidak yakin apakah yang aku lihat itu mimpi atau memang benar-benar seorang wanita salju.”

O-Yuki langsung melemparkan jahitannya. Ia mendekati suaminya dan berseru, “itu adalah aku! Bukankah aku telah mengatakan bahwa aku akan membunuhmu jika cerita itu pernah keluar dari mulutmu. Sekarang, demi anak-anak kita…” O-Yuki tetap berteriak namun suaranya menjadi penuh kesedihan, “jagalah anak-anak kita, karena jika kamu tidak melakukannya, maka aku akan melakukan hal yang pernah aku katakan padamu…”

Minokichi tidak sempat berkata apa-apa. O-Yuki mulai tidak terlihat dan kemudian menguap menjadi butir-butir salju yang halus, yang menghilang melalui cerobong asap. sejak saat itu, ia tidak pernah terlihat lagi…

sgitu dlu deh....
rokurokubinya besok ah.. atau ntar malem.. mau malming dl... lebih seru lo...
 
wiii...serem ny kae gw mukanya... hahaha :))
 
oh begitu toh ceritanya yukki onna
 
Hmmm, kalo cerita tentang wanita salju yg digendong di anterin pulang itu ga ada yah?...
 
wow :x
bagus banget ceritanya :x
sering2 buat thread kaya gini ya :D
 
^
Dengan sedikit infrmasi yg gw tau akhirnya dapat juga ceritanya...

Wanita salju bergaun perak

ceritanya, ada seorang wanita salju bergaun perak yang hidup di suatu pegunungan di Jepang, yang suka membunuh pemuda2 yg tertarik pdnya.

suatu hari, seorang pemuda yg bernama Mokishi turun gunung untuk kembali ke desanyapada misim dingin yang bersalju. di perjalanan, ia bertemu dengan seorang wanita cantik berbaju perak yg terduduk di tengah hamparan salju. gadis itu mengatakan bahwa kakinya terkilir, dan meminta tolong kepada Mokishi untuk mengantarnya pulang.

karena kasihan melihat wajah memelas gadis itu, Mokishi bersedia mengantarnya. ketika Mokishi menanyakan rumah, wanita itu hanya menunjuk ke arah hutan yang lebat dan gelap di depan mereka. mokishi menyuruh gadis itu naik ke keranjang yang digendongnya dan mulai berjalan menuju rumah gadis itu.

perjalanan menembus hutan itu amat panjang dan menguras energi Mokishi. kaki2nya nyaris tidak kuat lagi menahan dingin dan lelah. kelelahan itu adalah tujuan sang gadis, yg selalu menyerang mangsanya pada saat mereka sudah tidak mampu berjalan lagi.

di sela2 perjalanan itu, Mokishi bertanya kepada si gadis apakah mereka tidak salah jalan. si gadis menjawab tidak. Mokishi merasa adanya keanehan pada si gadis, tapi ia memutuskan untuk meneruskan perjalanan sebelum malam semakin larut. ia bertanya lagi apakah si gadis merasa lapar? haus? lelah? apakah keranjangnya terlalu sempit? kemudian ia berkata, membesarkan hati gadis itu agar bersabar melanjutkan sampai akhir perjalanan. si gadis hanya menjawab ya, dg suara yg makin lama makin lemah, dan akhirnya hilang sama sekali.

Mokishi yg heran karena pertanyaannya tidak dijawab menengok ke arah keranjangnya untuk memastikan bahwa si gadis baik2 saja dan mendapati bahwa si gadis tidak ada. keranjangnya hanya berisi bongkahan salju besar yang terbungkus gaun berwarna perak. si gadis salju yg dingin dan kejam mencair karena kehangatan hati Mokishi.

well, ini hanya sekedar dongeng. tapi tetap, jika kita mau, selalu ada hikmah yg dapat kita petik dari sebuah kisah. jadi intinya, MARI BERHATI DAN BERSIKAP HANGAT, KARENA DENGAN IZIN ALLAH, SIKAP HANGAT KITA DAPAT MENCAIRKAN KEBENCIAN DAN NIAT JAHAT ORANG LAIN.

udah ga jadi dijahatin, orang lain juga batal melakukan kejahata alias batal melakukan perbuatan munkar yang berbuah dosa. so sweeeeet...
 
oh gitu toh cerita aslinya /sob /sob
 
wah gw ikutan nyari ahh hantu jepang y btw nurarichon udah belon
 
seremmmm juga eahhh
cantik cantik yang menyesatkan
 
klo nda salah jg pernah di buat filmnya dan di perankan sama andy lau... hampir mirip kisahnya...
 
ada manganya ga ya,,,hahahaha


kalo hantu jepang ga usah rebonding juga rambutnya udah lurus kali ya,,,item pula,,kulit nya bagus euy,,kimono putih,,,waw!!

nah di kita ada kuntilanak rambut berantakan,,muka ga karuan,,baju putih kayak daster lima rebuan yang ga pernah disetrika,,,belakangnya bolong,,,mungkin ga punya duit buat ke rumah sakit,,,duuuh ngeliat hantu indonesia malah jadi iba dan kasian ya,,,hikhikhik:-O
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.