Constantine
IndoForum Senior A
- No. Urut
- 64676
- Sejak
- 19 Feb 2009
- Pesan
- 6.946
- Nilai reaksi
- 320
- Poin
- 83
VIVAnews -- Dua tahun belakangan, Yahoo terlihat lebih agresif mendekati penggunanya di Indonesia. Raksasa internet ini membuat portal Yahoo berbahasa Indonesia dan melengkapinya dengan berbagai konten lokal. Beberapa media lokal digandeng untuk menampilkan berita teks hingga video di portal tersebut.
Yahoo juga membuat situs khusus yang menampilkan kabar-kabar seputar pemilu. Tak hanya itu, bahkan fitur remeh-temeh semacam audible di Yahoo Messenger juga tak luput dari sentuhan lokal.
Adalah Pontus Sonnerstedt, orang di balik strategi tersebut. Belakangan ini ia lebih sering bolak-balik Singapura-Jakarta, dalam rangka melengkapi Yahoo dengan konten-konten asli Indonesia. Sebagai Senior Director Business Development Yahoo South East Asia sekaligus Indonesia Country Lead, Pontus memang ingin memposisikan Yahoo sebagai brand yang relevan secara lokal.
Pria asal Swedia yang sebelumnya sempat bekerja untuk Ericsson dan Sony Ericsson Asia Pacific, adalah orang yang bertanggung jawab membesarkan Yahoo di Indonesia, mulai perancangan strategis, penjualan, kemitraan, pemasaran, hinggga pengembangan produknya.
Jumat 27 Maret 2009, Pontus, yang pernah menjadi penyelam pembersih ranjau bagi Angkatan Laut Swedia itu, menyempatkan diri mampir ke kantor VIVAnews di Menara Standard Chartered Lantai 31, Jakarta.
Ditemui oleh Karaniya Dharmasaputra, Mohammad Teguh, Nezar Patria, Heri Susanto, dan Indra Darmawan, Pontus banyak berbicara tentang potensi pasar online di Indonesia. Berikut ini kutipannya.
Sebelum ini, Anda sudah delapan tahun malang melintang di industri ponsel. Kenapa kemudian tertarik dengan industri online ?
Saat saya berkecimpung di industri mobile, sekitar 10 tahun yang lalu, tingkat penetrasinya masih lambat. Baik penetrasi maupun jumlah pengguna mobile, kurang lebih, sama dengan tingkat penetrasi online saat ini. Saya merasa ada persamaan dalam strategi mencapai pertumbuhan yang tinggi, khususnya bagaimana merangkul segmen anak muda.
Pengalaman itu yang saya gunakan ketika di industri mobile, dan sebagian pengguna internet pun juga mobile. Bagi saya, menarik berada di industri yang baru ini, sehingga saya bisa menggunakan pengalaman saya di masa lalu dan dan mendapatkan pengalaman baru di industri internet.
Apakah pengalaman di dunia mobile memang cukup membantu Anda dalam menangani tugas-tugas Anda di Yahoo?
Saya pikir persamaannya adalah keduanya sama-sama pasar konsumer. Dan ini menyangkut bagaimana menghubungkan perspektif brand ke pengguna, melalui produk, layanan, dan sekali lagi, ini merupakan pasar anak muda yang anda kejar. Saya pikir memang banyak persamaan walaupun, mereka memang keduanya sudah jelas berbeda.
Bagaimana Anda mendisripsikan potensi pasar online di sini?
Ada peningkatan dari sisi jumlah pengguna terutama sejak pertengahan tahun lalu. Hal penting lain adalah seperti juga pasar ponsel, tarif menjadi faktor yang sangat penting bagi pengguna.
Bila tarif akses internet bisa turun bagi pengguna rumahan, warnet, saya pikir ini akan sangat penting bagi pertumbuhan internet di Indonesia. Ini seperti industri ponsel, di mana saat harga turun, maka penetrasi juga akan meningkat secara langsung.
Bila kita bandingkan dengan pasar lain di Asia Tenggara, Indonesia adalah negara yang besar, dan memiliki jumlah pengguna internet yang hampir sama dengan Vietnam atau Filipina. Namun, penetrasi internet di sini jauh lebih kecil. Padahal Produk Domestik Bruto (GDP) per kapita Indonesia sebenarnya lebih besar daripada Vietnam.
Untuk mengembangkan pasar online, dan menjangkau lebih banyak pengguna internet, khususnya bagi para pelajar, khususnya di masa krisis seperti ini, harga sangat penting.
Misalnya Perbedaan sewa warnet sebesar Rp 1.000, Rp 2.000, Rp 3.000 perjam, bisa berpengaruh banyak. Saya pernah ke internet cafe (warnet) di beberapa negara, dan ternyata tarif di Vietnam tahun lalu bisa empat kali lebih murah daripada di Indonesia. Jadi, bila tarif bisa turun, kita akan mendapat peningkatan pertumbuhan pengguna internet.
Berarti Indonesia juga merupakan pasar yang sangat potensial untuk Yahoo?
Ya. Saya pikir untuk beberapa perusahaan Indonesia adalah pasar terbesar. Baik itu untuk pasar ponsel, cunsomer good, Indonesia adalah pasar terbesar di wilayah ini.
Selain tarif, apa faktor lain yang penting bagi pertumbuhan internet di Indonesia?
Tentu saja konten. Kita harus menghadirkan banyak konten yang menarik, sehingga pengguna mau untuk selalu online. Saya sangat positif, akan banyak perusahaan yang muncul di industri ini, apakah perusahaan besar, perusahaan lebih kecil, para pengembang, perusahaan pemula (startup). Karena, hal itu akan membuat internet menjadi lebih menarik bagi setiap orang.
Apakah pasar di sini memang sudah cukup matang untuk menerima lebih banyak pemain di dunia online?
Memang sulit bagi setiap pemain untuk mendapatkan keuntungan dari sini. Namun, di sisi lain, bila semua bekerja keras untuk mencari apa yang dibutuhkan pengguna internet, maka dia bisa bertahan. Tidak ada yang bisa mengetahui siapa yang akan bertahan, dan siapa yang akan bubar. Kita akan berusaha semaksimal mungkin, untuk memberikan yang terbaik. Kami membutuhkan lebih banyak lagi konten berbahasa Indonesia untuk membuat orang-orang tetap online. Jadi ini memang merupakan proses yang normal.
Apa benar para pengiklan mencari peluang baru untuk mengiklankan produk mereka secara online?
Pekan lalu kami merilis hasil riset Yahoo-TNS Net Index. Riset itu tidak hanya meneliti Yahoo, namun juga meneliti Internet di Indonesia secara keseluruhan. Strategi kami adalah mengajak semua pihak termasuk para pengiklan dan pemilik media untuk memahami apa yang pengguna inginkan, ke situs mana biasanya pengguna internet berkunjung, sehingga para pengiklan juga bisa membidik target audien mereka, dan membuat mereka lebih percaya diri untuk beriklan.
Industri online juga memiliki keunggulan dalam hal kemampuan membidik target, karena dapat mengetahui waktu, tempat, atau usia audiens mereka secara lebih terukur. Sehingga pengiklan bisa berinvestasi secara lebih efisien. Inilah keunikannya. Sehingga ini merupakan peluang bagi pemain online untuk membuktikan diri mereka di kondisi krisis global seperti ini.
Tapi bukankah para pengiklan masih lebih suka beriklan lewat media-media konvensional ketimbang media online?
Saya pikir, dari riset yang kami lakukan, faktanya, bahwa persentase orang muda yang online sangat tinggi. Bila Anda adalah pengiklan dan hendak membidik kaum muda, Anda harus beriklan di online. Bahkan dari riset kami juga, segmen anak muda yang lebih spesifik bahkan lebih banyak menyempatkan waktu mereka di depan internet, ketimbang di depan TV. Jadi ini adalah peluang unik yang dimiliki industri online bila hendak menargetkan anak muda.
Bisa Anda jelaskan perkembangan Yahoo Indonesia?
Kami menempuh strategi untuk menjadi mitra industri lokal, dan didukung pula dengan riset yang kami lakukan. Kami menargetkan anak muda, kami menyediakan berbagai produk dari mulai Yahoo Front Page (Yahoo versi Indonesia), Yahoo Mail (layanan e-mail), Yahoo Messenger (layanan pesan instan), Yahoo Search (mesin pencari), dan Mobile (Yahoo Go).
Kami menampilkannya dalam Bahasa Indonesia. Dua hari lalu, kami mengumumkan kerja sama dengan Sony BMG untuk menampilkan audible Changcuters (band asal Bandung) di Yahoo Messenger. Kami akan terus menghadirkan produk-produk lokal untuk pengguna di sini.
Google telah memiliki layanan versi bahasa Jawa dan Sunda. Apa Yahoo akan melakukan hal serupa?
Sementara ini kami sedang fokus mengembangkan dalam bahasa Indonesia. Namun kami akan menggunakan riset-riset kami, untuk memahami bagaimana kami akan mengembangkannya ke depan. Untuk saat ini kami akan berfokus dulu pada bahasa Indonesia
Pengguna Yahoo Go di sini salah satu yang terbesar . Bisa Anda ceritakan sedikit tentang itu?
Saya telah mengatakan peluang mobile yang begitu besar di sini. Jumlah total ponsel di sini memang besar. Dan saya pikir jumlah smartphone di sini juga besar. Jumlah pengguna Yahoo Go besar di sini, karena aplikasi itu terinstal di ponsel-ponsel mereka. Yahoo juga sudah banyak dikenal di kalangan pengguna. Banyak sekali jumlah pengguna e-mail Yahoo di sini. Selain itu kami juga menggandeng operator-operator ponsel di sini.
Berapa besar pengguna Yahoo Go di Indonesia?
Saya tidak tahu pasti jumlahnya. Indonesia adalah salah satu negara terbesar pengguna Yahoo Go di dunia, dan semua orang di Yahoo tahu tentang Indonesia.
Fitur apa yang paling sering digunakan pengguna Yahoo Go di Indonesia? Apakah untuk e-mail misalnya?Saya kurang tahu pasti mengenai hal itu. Namun saya pikir mereka sering menggunakannya untuk mengirim e-mail
Apakah Anda punya rencana memindahkan server ke Indonesia?
Untuk saat ini kami belum punya server di sini. Kami baru saja mulai berekspansi di Asia Tenggara, dan memulainya dari Singapura dan belum akan melakukan hal itu di sini.
source:http://teknologi.vivanews.com/news/read/44389-kini_saatnya_industri_online_membuktikan_diri
Yahoo juga membuat situs khusus yang menampilkan kabar-kabar seputar pemilu. Tak hanya itu, bahkan fitur remeh-temeh semacam audible di Yahoo Messenger juga tak luput dari sentuhan lokal.
Adalah Pontus Sonnerstedt, orang di balik strategi tersebut. Belakangan ini ia lebih sering bolak-balik Singapura-Jakarta, dalam rangka melengkapi Yahoo dengan konten-konten asli Indonesia. Sebagai Senior Director Business Development Yahoo South East Asia sekaligus Indonesia Country Lead, Pontus memang ingin memposisikan Yahoo sebagai brand yang relevan secara lokal.
Pria asal Swedia yang sebelumnya sempat bekerja untuk Ericsson dan Sony Ericsson Asia Pacific, adalah orang yang bertanggung jawab membesarkan Yahoo di Indonesia, mulai perancangan strategis, penjualan, kemitraan, pemasaran, hinggga pengembangan produknya.
Jumat 27 Maret 2009, Pontus, yang pernah menjadi penyelam pembersih ranjau bagi Angkatan Laut Swedia itu, menyempatkan diri mampir ke kantor VIVAnews di Menara Standard Chartered Lantai 31, Jakarta.
Ditemui oleh Karaniya Dharmasaputra, Mohammad Teguh, Nezar Patria, Heri Susanto, dan Indra Darmawan, Pontus banyak berbicara tentang potensi pasar online di Indonesia. Berikut ini kutipannya.
Sebelum ini, Anda sudah delapan tahun malang melintang di industri ponsel. Kenapa kemudian tertarik dengan industri online ?
Saat saya berkecimpung di industri mobile, sekitar 10 tahun yang lalu, tingkat penetrasinya masih lambat. Baik penetrasi maupun jumlah pengguna mobile, kurang lebih, sama dengan tingkat penetrasi online saat ini. Saya merasa ada persamaan dalam strategi mencapai pertumbuhan yang tinggi, khususnya bagaimana merangkul segmen anak muda.
Pengalaman itu yang saya gunakan ketika di industri mobile, dan sebagian pengguna internet pun juga mobile. Bagi saya, menarik berada di industri yang baru ini, sehingga saya bisa menggunakan pengalaman saya di masa lalu dan dan mendapatkan pengalaman baru di industri internet.
Apakah pengalaman di dunia mobile memang cukup membantu Anda dalam menangani tugas-tugas Anda di Yahoo?
Saya pikir persamaannya adalah keduanya sama-sama pasar konsumer. Dan ini menyangkut bagaimana menghubungkan perspektif brand ke pengguna, melalui produk, layanan, dan sekali lagi, ini merupakan pasar anak muda yang anda kejar. Saya pikir memang banyak persamaan walaupun, mereka memang keduanya sudah jelas berbeda.
Bagaimana Anda mendisripsikan potensi pasar online di sini?
Ada peningkatan dari sisi jumlah pengguna terutama sejak pertengahan tahun lalu. Hal penting lain adalah seperti juga pasar ponsel, tarif menjadi faktor yang sangat penting bagi pengguna.
Bila tarif akses internet bisa turun bagi pengguna rumahan, warnet, saya pikir ini akan sangat penting bagi pertumbuhan internet di Indonesia. Ini seperti industri ponsel, di mana saat harga turun, maka penetrasi juga akan meningkat secara langsung.
Bila kita bandingkan dengan pasar lain di Asia Tenggara, Indonesia adalah negara yang besar, dan memiliki jumlah pengguna internet yang hampir sama dengan Vietnam atau Filipina. Namun, penetrasi internet di sini jauh lebih kecil. Padahal Produk Domestik Bruto (GDP) per kapita Indonesia sebenarnya lebih besar daripada Vietnam.
Untuk mengembangkan pasar online, dan menjangkau lebih banyak pengguna internet, khususnya bagi para pelajar, khususnya di masa krisis seperti ini, harga sangat penting.
Misalnya Perbedaan sewa warnet sebesar Rp 1.000, Rp 2.000, Rp 3.000 perjam, bisa berpengaruh banyak. Saya pernah ke internet cafe (warnet) di beberapa negara, dan ternyata tarif di Vietnam tahun lalu bisa empat kali lebih murah daripada di Indonesia. Jadi, bila tarif bisa turun, kita akan mendapat peningkatan pertumbuhan pengguna internet.
Berarti Indonesia juga merupakan pasar yang sangat potensial untuk Yahoo?
Ya. Saya pikir untuk beberapa perusahaan Indonesia adalah pasar terbesar. Baik itu untuk pasar ponsel, cunsomer good, Indonesia adalah pasar terbesar di wilayah ini.
Selain tarif, apa faktor lain yang penting bagi pertumbuhan internet di Indonesia?
Tentu saja konten. Kita harus menghadirkan banyak konten yang menarik, sehingga pengguna mau untuk selalu online. Saya sangat positif, akan banyak perusahaan yang muncul di industri ini, apakah perusahaan besar, perusahaan lebih kecil, para pengembang, perusahaan pemula (startup). Karena, hal itu akan membuat internet menjadi lebih menarik bagi setiap orang.
Apakah pasar di sini memang sudah cukup matang untuk menerima lebih banyak pemain di dunia online?
Memang sulit bagi setiap pemain untuk mendapatkan keuntungan dari sini. Namun, di sisi lain, bila semua bekerja keras untuk mencari apa yang dibutuhkan pengguna internet, maka dia bisa bertahan. Tidak ada yang bisa mengetahui siapa yang akan bertahan, dan siapa yang akan bubar. Kita akan berusaha semaksimal mungkin, untuk memberikan yang terbaik. Kami membutuhkan lebih banyak lagi konten berbahasa Indonesia untuk membuat orang-orang tetap online. Jadi ini memang merupakan proses yang normal.
Apa benar para pengiklan mencari peluang baru untuk mengiklankan produk mereka secara online?
Pekan lalu kami merilis hasil riset Yahoo-TNS Net Index. Riset itu tidak hanya meneliti Yahoo, namun juga meneliti Internet di Indonesia secara keseluruhan. Strategi kami adalah mengajak semua pihak termasuk para pengiklan dan pemilik media untuk memahami apa yang pengguna inginkan, ke situs mana biasanya pengguna internet berkunjung, sehingga para pengiklan juga bisa membidik target audien mereka, dan membuat mereka lebih percaya diri untuk beriklan.
Industri online juga memiliki keunggulan dalam hal kemampuan membidik target, karena dapat mengetahui waktu, tempat, atau usia audiens mereka secara lebih terukur. Sehingga pengiklan bisa berinvestasi secara lebih efisien. Inilah keunikannya. Sehingga ini merupakan peluang bagi pemain online untuk membuktikan diri mereka di kondisi krisis global seperti ini.
Tapi bukankah para pengiklan masih lebih suka beriklan lewat media-media konvensional ketimbang media online?
Saya pikir, dari riset yang kami lakukan, faktanya, bahwa persentase orang muda yang online sangat tinggi. Bila Anda adalah pengiklan dan hendak membidik kaum muda, Anda harus beriklan di online. Bahkan dari riset kami juga, segmen anak muda yang lebih spesifik bahkan lebih banyak menyempatkan waktu mereka di depan internet, ketimbang di depan TV. Jadi ini adalah peluang unik yang dimiliki industri online bila hendak menargetkan anak muda.
Bisa Anda jelaskan perkembangan Yahoo Indonesia?
Kami menempuh strategi untuk menjadi mitra industri lokal, dan didukung pula dengan riset yang kami lakukan. Kami menargetkan anak muda, kami menyediakan berbagai produk dari mulai Yahoo Front Page (Yahoo versi Indonesia), Yahoo Mail (layanan e-mail), Yahoo Messenger (layanan pesan instan), Yahoo Search (mesin pencari), dan Mobile (Yahoo Go).
Kami menampilkannya dalam Bahasa Indonesia. Dua hari lalu, kami mengumumkan kerja sama dengan Sony BMG untuk menampilkan audible Changcuters (band asal Bandung) di Yahoo Messenger. Kami akan terus menghadirkan produk-produk lokal untuk pengguna di sini.
Google telah memiliki layanan versi bahasa Jawa dan Sunda. Apa Yahoo akan melakukan hal serupa?
Sementara ini kami sedang fokus mengembangkan dalam bahasa Indonesia. Namun kami akan menggunakan riset-riset kami, untuk memahami bagaimana kami akan mengembangkannya ke depan. Untuk saat ini kami akan berfokus dulu pada bahasa Indonesia
Pengguna Yahoo Go di sini salah satu yang terbesar . Bisa Anda ceritakan sedikit tentang itu?
Saya telah mengatakan peluang mobile yang begitu besar di sini. Jumlah total ponsel di sini memang besar. Dan saya pikir jumlah smartphone di sini juga besar. Jumlah pengguna Yahoo Go besar di sini, karena aplikasi itu terinstal di ponsel-ponsel mereka. Yahoo juga sudah banyak dikenal di kalangan pengguna. Banyak sekali jumlah pengguna e-mail Yahoo di sini. Selain itu kami juga menggandeng operator-operator ponsel di sini.
Berapa besar pengguna Yahoo Go di Indonesia?
Saya tidak tahu pasti jumlahnya. Indonesia adalah salah satu negara terbesar pengguna Yahoo Go di dunia, dan semua orang di Yahoo tahu tentang Indonesia.
Fitur apa yang paling sering digunakan pengguna Yahoo Go di Indonesia? Apakah untuk e-mail misalnya?Saya kurang tahu pasti mengenai hal itu. Namun saya pikir mereka sering menggunakannya untuk mengirim e-mail
Apakah Anda punya rencana memindahkan server ke Indonesia?
Untuk saat ini kami belum punya server di sini. Kami baru saja mulai berekspansi di Asia Tenggara, dan memulainya dari Singapura dan belum akan melakukan hal itu di sini.
source:http://teknologi.vivanews.com/news/read/44389-kini_saatnya_industri_online_membuktikan_diri