• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Konsultasi Buddhis

teman22222222222
hantu itu beneran ada ga si n apa juga bisa ganggu kehidupan kita?
gimana kalo orang yg masuk dewa/dewi?
 
di TV kok ga ada acara pemburu hantu lagi yah. Padahal seru tuh action nya. ^^
 
di TV kok ga ada acara pemburu hantu lagi yah. Padahal seru tuh action nya. ^^

susah bro,katanya MUI protes tuh,alasannya menapilkan kemuysrikkan

inilah indonesia bro,apa2 nga boleh sesuai dengan kemau kita melihat hiburan yang unik dan aneh
 
teman22222222222
hantu itu beneran ada ga si n apa juga bisa ganggu kehidupan kita?
gimana kalo orang yg masuk dewa/dewi?

Menurut saya sih hantu cuma manifestasi ketakutan manusia aja....:D

Btw. If ghost really Exist....! Gue tetep lebih takut ma garong daripada ma setan...:D
 
wah nimbrung dunk..
g se blum pernah liat.. tapi g percaya itu ada ^^..
karena buat g kalo hantu ato dewa ga ada.. maka rangkaian skema hidup yang g yakini akan hilang potongannya.. ^^

hehe..

semoga yang belum melihat menjadi melihat ^^..
karena mungkin mereka sama dengan kita manusia ^^..
hehe
 
hantu memang sulit untuk dibuktikan....tetapi saya pribadi sudah pernah melihat makhluk halus tersebut....jadi gw bukan percaya, tapi YAKIN kalau memang itu ada.

dan bagi yang tidak pernah percaya dan malas meditasi
boleh mencoba kumanthong [ sebuah thai amulet yang isi-nya makhluk halus ]

ntar kalau tidur mah di tarik-tarik kaki jangan heran yah...
 
Whoaaa sodara Marcedes dah melihat?

hmm.. sep ^^ bertambah lagi orang yang g tau telah melihat gituan..

hehe..
 
Namo Buddhaya,

Mo nanya donk ke KK2 sekalian.

Bisa gak sech seseorang mencapai kesucian Sottapana bila sudah melepaskan 3 belenggu (samyojana) yaitu (1) sakkaya-ditthi, (2) vicikicchã, dan (3) silabbata-parãmãsa. Tapi masih melanggar Mata Pencaharian yang benar, misal masih : jual minuman keras ato daging.

Mohon pencerahannya,

/hlp

Sabbe Satta Bhavantu Sukkhitatta
 
Namo Buddhaya,

Mo nanya donk ke KK2 sekalian.

Bisa gak sech seseorang mencapai kesucian Sottapana bila sudah melepaskan 3 belenggu (samyojana) yaitu (1) sakkaya-ditthi, (2) vicikicchã, dan (3) silabbata-parãmãsa. Tapi masih melanggar Mata Pencaharian yang benar, misal masih : jual minuman keras ato daging.

Mohon pencerahannya,

/hlp

Sabbe Satta Bhavantu Sukkhitatta


bisa aja sih,tapi bedanya dia bisa berdagang seperti itu lama kelaman dia sadar juga sendiri,semua tergantung cetana,selama masi blon mencapai arahat
 
Namo Buddhaya,

Mo nanya donk ke KK2 sekalian.

Bisa gak sech seseorang mencapai kesucian Sottapana bila sudah melepaskan 3 belenggu (samyojana) yaitu (1) sakkaya-ditthi, (2) vicikicchã, dan (3) silabbata-parãmãsa. Tapi masih melanggar Mata Pencaharian yang benar, misal masih : jual minuman keras ato daging.

Mohon pencerahannya,

/hlp

Sabbe Satta Bhavantu Sukkhitatta

bisa aja sih,tapi bedanya dia bisa berdagang seperti itu lama kelaman dia sadar juga sendiri,semua tergantung cetana,selama masi blon mencapai arahat

wah saudara gatotkoco itu pendapat keliru,
seorang SOTTAPANA tidak akan mungkin melakukan mata pencaharian yang salah.
 
wah saudara gatotkoco itu pendapat keliru,
seorang SOTTAPANA tidak akan mungkin melakukan mata pencaharian yang salah.

Namo Buddhaya,

Jadi tidak bisa ya KK.. :D

Terima kasih atas Anumodananya... :)


Salam Metta,

/thx

Sabbe Satta Bhavantu Sukkhitatta.
 
wah saudara gatotkoco itu pendapat keliru,
seorang SOTTAPANA tidak akan mungkin melakukan mata pencaharian yang salah.

bro bukan mau debat abis2an yah,ingat sotapana masi ada kemelekatan,so kl dr awalnya udah dagangnya hewan ama daging gimana??? lantas setelah mencapai sotapana lewat usahanya dalam pencapain samadhi yang benar dan dilandasi sekali yah oleh cetana yg baik untuk mengembang diri kenapa dia nga bisa mencapai tingkat kesucian tertentu????

bagi budhisme tidak ada hal yg tidak mungkin hanya tergantung dari sudut pandang saja bisa atau tidak

kalo dalam sudut pandang yg orthodoks yah hal itu nga mungkin

bisa aja yg mencapai sotapana punya kebun binatang,dia kan sama saja "menjual" hewan untuk dipertontonkan dan dia memesan daging untuk dikonsumsi oleh hewan peliharaanya,sekali lagi ini hanya berbeda cara pandang, ingat kalo sulit mencapai tingkat kesucian yang seperti disutta maka besok nga ada umat budha yang yakin bisa mencapai kesucian karena terbentur oleh mata pencaharian benar,karena punya kebon binatang nga bisa mencapai tingkat kesucian, pandangan inilah yang harus kita timang matang2 selama itu tidak ada satu upaya atau niatan merugikan orang laen saya kira nga ada masalah kok

masalah mencapai kesucian atau nga cuma masalahnya terletak dipikiran aja

setelah mencapai tingkat kesucian tertentu barulah seseorang lebih tersadarkan apa itu namanya belenggu kehidupan dengan otomatis dia akan melepaskan mata pencahariannnya yg lama itu

itulah budha dharma,bukan asal boeh apa nga atau bisa apa nga,yg pasti agama budha mengajarkan hal2 yang pasti dan benar sesuai dengan alam semesta ini
 
@gatotkoco, seorang Sotapana adalah seseorang yang telah berhasil dalam mempraktekkan Jalan tengah beruas 8 (walaupun masih dalam tahap awal). salah satunya adalah Mata Pencarian Benar. karena sama seperti pancasila Buddhist, jalan tengah beruas 8 bukanlah hal yang dijalankan satu - satu tapi sekaligus karena semuanya saling berhubungan.

seseorang mencapai sotapana harus dengan kerja keras, kecuali bila kita hidup di waktu sang Buddha mengajar, dimana banyak sekali umat yang mencapai tingkat kesucian (dari sotapana hingga arahat) hanya dengan mendengarkan ajaran dari sang Buddha (kalau percaya ini terjadi, kalau tidak yach ga masalah).

jadi menurut saya Sotapana tidak mungkin memiliki mata pencarian yang tidak benar, kecuali sebelum mencapai tingkat sotapana, dan secara seketika mencapai tingkat ini, dan pada saat ia mencapai tingkat kesucian sotapana, maka ia akan sadar bahwa mata pencariannya tidak benar dan akan mengubahnya.
 
@gatotkoco, seorang Sotapana adalah seseorang yang telah berhasil dalam mempraktekkan Jalan tengah beruas 8 (walaupun masih dalam tahap awal). salah satunya adalah Mata Pencarian Benar. karena sama seperti pancasila Buddhist, jalan tengah beruas 8 bukanlah hal yang dijalankan satu - satu tapi sekaligus karena semuanya saling berhubungan.

seseorang mencapai sotapana harus dengan kerja keras, kecuali bila kita hidup di waktu sang Buddha mengajar, dimana banyak sekali umat yang mencapai tingkat kesucian (dari sotapana hingga arahat) hanya dengan mendengarkan ajaran dari sang Buddha (kalau percaya ini terjadi, kalau tidak yach ga masalah).

jadi menurut saya Sotapana tidak mungkin memiliki mata pencarian yang tidak benar, kecuali sebelum mencapai tingkat sotapana, dan secara seketika mencapai tingkat ini, dan pada saat ia mencapai tingkat kesucian sotapana, maka ia akan sadar bahwa mata pencariannya tidak benar dan akan mengubahnya.
 
bro bukan mau debat abis2an yah,ingat sotapana masi ada kemelekatan,so kl dr awalnya udah dagangnya hewan ama daging gimana??? lantas setelah mencapai sotapana lewat usahanya dalam pencapain samadhi yang benar dan dilandasi sekali yah oleh cetana yg baik untuk mengembang diri kenapa dia nga bisa mencapai tingkat kesucian tertentu????

bagi budhisme tidak ada hal yg tidak mungkin hanya tergantung dari sudut pandang saja bisa atau tidak

kalo dalam sudut pandang yg orthodoks yah hal itu nga mungkin

bisa aja yg mencapai sotapana punya kebun binatang,dia kan sama saja "menjual" hewan untuk dipertontonkan dan dia memesan daging untuk dikonsumsi oleh hewan peliharaanya,sekali lagi ini hanya berbeda cara pandang, ingat kalo sulit mencapai tingkat kesucian yang seperti disutta maka besok nga ada umat budha yang yakin bisa mencapai kesucian karena terbentur oleh mata pencaharian benar,karena punya kebon binatang nga bisa mencapai tingkat kesucian, pandangan inilah yang harus kita timang matang2 selama itu tidak ada satu upaya atau niatan merugikan orang laen saya kira nga ada masalah kok

masalah mencapai kesucian atau nga cuma masalahnya terletak dipikiran aja

setelah mencapai tingkat kesucian tertentu barulah seseorang lebih tersadarkan apa itu namanya belenggu kehidupan dengan otomatis dia akan melepaskan mata pencahariannnya yg lama itu

itulah budha dharma,bukan asal boeh apa nga atau bisa apa nga,yg pasti agama budha mengajarkan hal2 yang pasti dan benar sesuai dengan alam semesta ini

seseorang tidak mungkin samadhi nya maju apabila tidak mempratekkan SILA.....maka dari itu jalan mulia beruas 8 itu singkatan dari SILA SAMADHI PANNA.
kalau anda tidak percaya...coba saja pratek sendiri......

seseorang memesan daging saja itu sudah termasuk hal yang tidak baik dalam sila buddhism, tetapi apabila melihat sendiri sudah jadi daging lalu dibeli..itu tidak masalah...
makanya dalam pelaksanaan alangkah baiknya jika mau makan daging itu BELI SENDIRI yang memang di gantung di gerobak daging.
apabila tidak di gantung.....alangkah baiknya tidak membeli...

sulit tidak nya mencapai tingkat kesucian juga dari kamma lampau......ada yg mudah ada yang sulit...
devadatta saja sudah mengikuti sang buddha berapa tahun tidak mencapai Sotapanna....
tetapi Sariputta dan Mongalana hanya mendengar sebait Syair dari Y.M ASAJI sudah mencapai Sotapanna

lagian setahu saya anda umat master Lu...tentu beda dengan ajaran buddha tradisi Theravada..

@gatotkoco, seorang Sotapana adalah seseorang yang telah berhasil dalam mempraktekkan Jalan tengah beruas 8 (walaupun masih dalam tahap awal). salah satunya adalah Mata Pencarian Benar. karena sama seperti pancasila Buddhist, jalan tengah beruas 8 bukanlah hal yang dijalankan satu - satu tapi sekaligus karena semuanya saling berhubungan.

seseorang mencapai sotapana harus dengan kerja keras, kecuali bila kita hidup di waktu sang Buddha mengajar, dimana banyak sekali umat yang mencapai tingkat kesucian (dari sotapana hingga arahat) hanya dengan mendengarkan ajaran dari sang Buddha (kalau percaya ini terjadi, kalau tidak yach ga masalah).

jadi menurut saya Sotapana tidak mungkin memiliki mata pencarian yang tidak benar, kecuali sebelum mencapai tingkat sotapana, dan secara seketika mencapai tingkat ini, dan pada saat ia mencapai tingkat kesucian sotapana, maka ia akan sadar bahwa mata pencariannya tidak benar dan akan mengubahnya.

di jawab dengan bagus sekali oleh saudara carodhammo
seorang sottapanna itu mencapai magga dan phala karena mengikuti jalan mulia beruas 8 yang salah satunya bermata-pencaharian benar..

jadi anda mau bilang seorang sotapanna masih bisa membunuh dengan niat? ^^
mencuri dengan niat?
asusila dengan niat?
berbohong dengan niat?
masih meneguk alkohol dengan niat?
dengan alasan bahwa 3 belenggu samyojana tidak tertulis melanggar sila?

coba anda membaca lebih lanjut tentang visuddhi magga....ataupun sutta kalau mau membahas buddhism...
karena kalau memakai tafsiran..semua berbeda loh.

may all being happines...
metta.
 
seseorang tidak mungkin samadhi nya maju apabila tidak mempratekkan SILA.....maka dari itu jalan mulia beruas 8 itu singkatan dari SILA SAMADHI PANNA.
kalau anda tidak percaya...coba saja pratek sendiri......

seseorang memesan daging saja itu sudah termasuk hal yang tidak baik dalam sila buddhism, tetapi apabila melihat sendiri sudah jadi daging lalu dibeli..itu tidak masalah...
makanya dalam pelaksanaan alangkah baiknya jika mau makan daging itu BELI SENDIRI yang memang di gantung di gerobak daging.
apabila tidak di gantung.....alangkah baiknya tidak membeli...

sulit tidak nya mencapai tingkat kesucian juga dari kamma lampau......ada yg mudah ada yang sulit...
devadatta saja sudah mengikuti sang buddha berapa tahun tidak mencapai Sotapanna....
tetapi Sariputta dan Mongalana hanya mendengar sebait Syair dari Y.M ASAJI sudah mencapai Sotapanna

lagian setahu saya anda umat master Lu...tentu beda dengan ajaran buddha tradisi Theravada..



di jawab dengan bagus sekali oleh saudara carodhammo
seorang sottapanna itu mencapai magga dan phala karena mengikuti jalan mulia beruas 8 yang salah satunya bermata-pencaharian benar..

jadi anda mau bilang seorang sotapanna masih bisa membunuh dengan niat? ^^
mencuri dengan niat?
asusila dengan niat?
berbohong dengan niat?
masih meneguk alkohol dengan niat?
dengan alasan bahwa 3 belenggu samyojana tidak tertulis melanggar sila?

coba anda membaca lebih lanjut tentang visuddhi magga....ataupun sutta kalau mau membahas buddhism...
karena kalau memakai tafsiran..semua berbeda loh.

may all being happines...
metta.



bagi saya nga ada hal yang nga mungkin,ingat sekali lagi sotapanna masi ada kemelekatan, kaji baik2,biar pun didalam sutta ada seperti yg anda posting :

sulit tidak nya mencapai tingkat kesucian juga dari kamma lampau......ada yg mudah ada yang sulit...
devadatta saja sudah mengikuti sang buddha berapa tahun tidak mencapai Sotapanna....
tetapi Sariputta dan Mongalana hanya mendengar sebait Syair dari Y.M ASAJI sudah mencapai Sotapanna
lagian setahu saya anda umat master Lu...tentu beda dengan ajaran buddha tradisi Theravada.

lihat postingan saya juga yg mengatakan karma ada 4 kondisi yg saling mendukung,saling menyesuaikan, yg saya katakan bukan tafsiran saja tetapi itulah kenyataan sotapanna masi memiliki kemelekatan,kalo sesorang yg pemilik kebon bintang maka ia bisa mencapai sotapanna itu gimana???????

dijaman sang budha blon ada kebon binatang oke,kalo sekarang misalnya ada seseorang pemilik kebon binatang mencapai sotapanna itu bagaimana menjelaskannya????

pemilik kebon binatang sangat menyayanggi binatang,ia kan harus kasi makan dsb nya biar binatang itu hidup,lalu ia hidup sesuai ajaran budha,ia sendiri tidak memesan daging untuk binatang peliharaanya,tetapi yg pesan karyawannya yg sudah berpengalaman mengelola kebon binatang

sang pemilik hidup penuh suka cita,ia suka berdana,suka akan budha dharma bahkan dalam hidunya ia mempraktekkan budha dharma,suka meditasi,baca sutta,bersila baik,masa iya sih nga boleh jadi seorang sotapanna gara2 kebon binatang? ingat dia nga pesan loh binatang dan dia nga nangkap,pokoknya dia cuma pemilik aja yg cuma taunya untung nya aja semuanya karyawannya yg ngurus


ingat sutta itu untuk dijalankan dengan sebaiknya dan jangan melenceng,tetapi ingat niat/cetana itu lah yg menentukan baik buruknya suatu perbuatan bukan sutta yg mengatakan suatu perbuatan itu baik atau buruk, kontroversi kan tulisan saya ini??????

sori yah bukan merendahkan anda semua nya yg aliran saya anggap orthodoks,belajar baik2 baca baik2,pikir kan baik2 semuanya,sutta hanya buku saja yg harus kita pahami dengan hati yg lapang,kalo melulu mengandalkan sutta kapan kita bisa praktek budha dharma yang sesungguhnya itu????? sutta melulu dibahas,padahal tinggal dibaca aja, dan dimengerti, makanya lihat juga sisi lainnya dari sekte yg berbeda

sekali lagi aliran tantra bukan bertentangan dengan pandangan umum agama budha tetapi pandangan orthodoks itulah yg bisa membuat umat budha terpecah belah


lagian jaman budha gautama nga ada televisi,internet,dufan dll, makanya umat manusia pada saat itu lebih nga ternoda oleh duniawi jadi lebih gampang menerimanya,semakin kedepan tantangan umat budha semakin berat,malah menjadi semakin terkotak2 karena "dikotakan otaknya" sama sutta itu, kita umat tantra melihat anda semua adalah bodhisatva hidup mengapa anda semua tidak melhat kami adalah bodhisatva hidup

kalo berbicara lebih jauh,saya cuma bisa bilang ,yang udah jadi maha bhiksu atau bhikkhu itu masi ada kemelekatannya,dan sori bagi saya ini semua kalo ada seorang maha bhiksu atau bhikkhu mengatakan itu aliran sesat dan ini yang benar bagi saya maha bhiksu/bhikhu tersebut hatinya masi diliputi oleh avijja dan parahnya lagi UUD( ujung2nya duit),takut kalo nanti donaturnya pindah sekte viharanya nga ada yg jadi pilarnya lagi

maaf kepada para budha,bodhisatva maha satva,para guru sesepuh, para suciwan agama budha hari ini saya telah berkata2 yg keras dikarenakan saya sebagai umat budha sudah terlalu melihat dan mendengar sendiri maslah tersebut diatas,biar lah umat budha sekalian yg menilai apakah ini benar atau tidak,karena budha dharma masa kini banyak hanya dijadikan sumber perut bagi para orang2 yg sesungguh masi diliputi oleh avijja untuk bertahan hidup,maafkan lah saya dan mereka jika kalau mereka dan saya tidak tau sedang apa yang diperbuat?????

amitofo amitofo amitofo amitofo amitofo amitofo amitofo amitofo amitofo amitofo amitofo amitofo amitofo amitofo amitofo amitofo amitofo amitofo
 
bagi saya nga ada hal yang nga mungkin,ingat sekali lagi sotapanna masi ada kemelekatan, kaji baik2,biar pun didalam sutta ada seperti yg anda posting :

sulit tidak nya mencapai tingkat kesucian juga dari kamma lampau......ada yg mudah ada yang sulit...
devadatta saja sudah mengikuti sang buddha berapa tahun tidak mencapai Sotapanna....
tetapi Sariputta dan Mongalana hanya mendengar sebait Syair dari Y.M ASAJI sudah mencapai Sotapanna
lagian setahu saya anda umat master Lu...tentu beda dengan ajaran buddha tradisi Theravada.

lihat postingan saya juga yg mengatakan karma ada 4 kondisi yg saling mendukung,saling menyesuaikan, yg saya katakan bukan tafsiran saja tetapi itulah kenyataan sotapanna masi memiliki kemelekatan,kalo sesorang yg pemilik kebon bintang maka ia bisa mencapai sotapanna itu gimana???????

Anda sudah baca postingan saya? memang benar ada orang yang dengan mudah dapat mencapai tingkatan sotapana bahkan arahat sekalipun. tapi ingat itu terjadi pada jaman sang Buddha, saat ini yang saya tahu, para Bhikkhu yang diakui sebagai arahat bukanlah Bhikkhu yang mencapai tingkat tersebut dengan sekejap seperti terjadi pada jaman sang Buddha. jadi apakah anda berharap menjadi sotapana dengan sekejap mata bukan dengan latihan dan praktek sehari2?

yang paling penting, saya membantah postingan anda bukan karena anda umat dari master Lu tapi karena pandangan anda, karena disini kita bukan membahas master Lu tapi membahas apakah seorang Sotapana bisa memiliki pekerjaan yang tidak benar. jadi ini semata2 karena pandangan anda dan saya tidak sama, apakah saya tidak boleh mengungkapkannya? bila seperti itu, maaf saja, ini forum untuk semua umat Buddha bukan untuk pribadi.

dijaman sang budha blon ada kebon binatang oke,kalo sekarang misalnya ada seseorang pemilik kebon binatang mencapai sotapanna itu bagaimana menjelaskannya????

pemilik kebon binatang sangat menyayanggi binatang,ia kan harus kasi makan dsb nya biar binatang itu hidup,lalu ia hidup sesuai ajaran budha,ia sendiri tidak memesan daging untuk binatang peliharaanya,tetapi yg pesan karyawannya yg sudah berpengalaman mengelola kebon binatang

contoh yang anda ambil agak rancu, seorang pemilik kebon binatang bisa memiliki 2 kategori:
1. Orang yang mao menyelamatkan makhluk hidup dari kepunahan, dan pendapatan dari penjualan tiket untuk mensejahterakan bintang yang dimilikinya bukan dirinya.
2. Orang yang hanya ingin mengambil untung dari penjualan tiket dan tidak perduli dengan binatang yang dia punyai.

Sekarang bila saya pindahkan contohnya menjadi penjagal Sapi atau ayam gimana?

sang pemilik hidup penuh suka cita,ia suka berdana,suka akan budha dharma bahkan dalam hidunya ia mempraktekkan budha dharma,suka meditasi,baca sutta,bersila baik,masa iya sih nga boleh jadi seorang sotapanna gara2 kebon binatang? ingat dia nga pesan loh binatang dan dia nga nangkap,pokoknya dia cuma pemilik aja yg cuma taunya untung nya aja semuanya karyawannya yg ngurus

pemilik yang taunya untung apakah pemilik yang baik? hal ini berarti pemilik tidak perduli dengan usahanya, yang penting untung. apakah ini jadi alasan untuk melemparkan tanggung jawab, "loh saya kan bukan yang melakukan". tapi saat usahanya merugi, pegawainya disalahkan.

Bila anda membuka toko dan anda hanya menyediakan modal tapi anda tidak peduli pegawai anda mo menjual apapun yang penting anda mendapatkan untung, bila tidak untung pegawai anda gantung. pada saat pegawai anda menjual senjata apakah anda bisa bilang anda tidak bertanggung jawab karena anda tidak tahu menahu?

Bila anda membuka toko, dan ternyata toko anda menjual makanan udah expired, sebagai pemilik, haruskah anda bertanggung jawab atau melempar tanggung jawab kepada pegawai anda? karena anda tidak pernah perduli dengan usaha anda.

Setahu saya Tantrayana juga mengakui dan menjalankan Jalan Tengah beruas 8 yang sama dengan Theravada dan Mahayana, hal ini saya ketahui dari artikel persamaan Theravada, Mahayana dan Tantrayana yang diakui oleh pertemuan dari Sangha ketiga aliran ini. coba anda baca kembali pengertian Pekerjaan benar didalam aliran Tantrayana. dan tolong di baca juga yang lainnya karena 7 yang lainnya juga berkaitan dengan Pekerjaan Benar.

ingat sutta itu untuk dijalankan dengan sebaiknya dan jangan melenceng,tetapi ingat niat/cetana itu lah yg menentukan baik buruknya suatu perbuatan bukan sutta yg mengatakan suatu perbuatan itu baik atau buruk, kontroversi kan tulisan saya ini??????

Tiap perbuatan ditentukan oleh cetana/niat, tapi bagaimana dengan seseorang yang bermaksud baik tapi melakukannya dengan cara yang salah?
misalkan ada orang yang kelaparan, demi memberi makan orang ini, anda menggoreng ikan anda. apakah perbuatan anda membunuh ikan anda tidak termasuk kamma buruk? karena niat anda adalah menolong orang yang kelaparan? setiap perbuatan pasti ada akibatnya kecuali bila anda adalah arahat, dimana anda hanya akan menerima kamma masa lampau anda.

sori yah bukan merendahkan anda semua nya yg aliran saya anggap orthodoks,belajar baik2 baca baik2,pikir kan baik2 semuanya,sutta hanya buku saja yg harus kita pahami dengan hati yg lapang,kalo melulu mengandalkan sutta kapan kita bisa praktek budha dharma yang sesungguhnya itu????? sutta melulu dibahas,padahal tinggal dibaca aja, dan dimengerti, makanya lihat juga sisi lainnya dari sekte yg berbeda

sekali lagi aliran tantra bukan bertentangan dengan pandangan umum agama budha tetapi pandangan orthodoks itulah yg bisa membuat umat budha terpecah belah


lagian jaman budha gautama nga ada televisi,internet,dufan dll, makanya umat manusia pada saat itu lebih nga ternoda oleh duniawi jadi lebih gampang menerimanya,semakin kedepan tantangan umat budha semakin berat,malah menjadi semakin terkotak2 karena "dikotakan otaknya" sama sutta itu, kita umat tantra melihat anda semua adalah bodhisatva hidup mengapa anda semua tidak melhat kami adalah bodhisatva hidup

setahu saya kita tidak membahas sutta saja, semua aliran yang saya tahu menekankan pada prakteknya. darimana anda bisa mengatakan bahwa aliran lain hanya menekankan pada pembahasan sutta saja?

sutta hanyalah acuan untuk membantu anda berlatih dan praktek tiap hari sampai saatnya anda sudah mahir (mencapai tingkat arahat). sama seperti anda membaca buku pelajaran sampai anda mahir dan menguasainya maka tidak akan sangat mungkin anda tidak akan membacanya kembali. Karena sutta hanyalah sebagai "kompas".

mengapa anda hanya berpatokan pada internet, televisi dan teknologi yang dicapai sekarang dari sudut negatif? mengapa anda tidak berpikir dengan adanya internet anda bisa mencari ajaran agama Buddha atau bahkan mendownload ceramah guru anda? begitu juga dengan televisi yang menayangkan program agama. coba saja anda hidup di jaman dahulu, bila anda ingin belajar Dhamma, anda harus berjalan sangat jauh untuk bertemu sang Buddha atau para Bhikkhu. atau malah anda tidak akan mengenal agama Buddha karena tidak adanya komunikasi seperti saat ini.

kalo masalah tempat seperti dufan, memangnya pada jaman sang Buddha tidak ada hiburan seperti ini? bentuknya memang belum secanggih sekarang ini. cobalah anda baca sejarah Saripputa dan Monggalana, disana mereka menikmati hiburan dan bahkan membayar lebih agar bisa lebih lama menikmatinya. hal ini terjadi sebelum bertemu dengan Y.A Assaji bahkan sebelum bertemu dengan Sanjaya. yang perlu dicatat adalah harus adanya filter dari diri kita sendiri.

kalo berbicara lebih jauh,saya cuma bisa bilang ,yang udah jadi maha bhiksu atau bhikkhu itu masi ada kemelekatannya,dan sori bagi saya ini semua kalo ada seorang maha bhiksu atau bhikkhu mengatakan itu aliran sesat dan ini yang benar bagi saya maha bhiksu/bhikhu tersebut hatinya masi diliputi oleh avijja dan parahnya lagi UUD( ujung2nya duit),takut kalo nanti donaturnya pindah sekte viharanya nga ada yg jadi pilarnya lagi

maaf kepada para budha,bodhisatva maha satva,para guru sesepuh, para suciwan agama budha hari ini saya telah berkata2 yg keras dikarenakan saya sebagai umat budha sudah terlalu melihat dan mendengar sendiri maslah tersebut diatas,biar lah umat budha sekalian yg menilai apakah ini benar atau tidak,karena budha dharma masa kini banyak hanya dijadikan sumber perut bagi para orang2 yg sesungguh masi diliputi oleh avijja untuk bertahan hidup,maafkan lah saya dan mereka jika kalau mereka dan saya tidak tau sedang apa yang diperbuat?????

amitofo amitofo amitofo amitofo amitofo amitofo amitofo amitofo amitofo amitofo amitofo amitofo amitofo amitofo amitofo amitofo amitofo amitofo

Bisakah anda kasih tahu siapa para Bhikkhu atau maha Bhikkhu yang mengatakan aliran ini salah atau benar? sejauh ini saya malah tidak pernah menemukan Bhikkhu yang berkata seperti itu. dari mana anda tahu hal ini, bhikkhu yang menyatakan aliran lain benar atau salah. apakah dari buku atau pengalaman pribadi?

Seorang yang menjadi Bhikkhu ribuan tahunpun tidak akan lepas dari kemelekatan kecuali bila beliau telah mencapai tingkat arahat. jadi lama atau tidaknya seseorang menjadi Bhikkhu bukanlah patokan beliau masih melekat atau tidak.
 
bagi saya nga ada hal yang nga mungkin,ingat sekali lagi sotapanna masi ada kemelekatan, kaji baik2,biar pun didalam sutta ada seperti yg anda posting :

sulit tidak nya mencapai tingkat kesucian juga dari kamma lampau......ada yg mudah ada yang sulit...
devadatta saja sudah mengikuti sang buddha berapa tahun tidak mencapai Sotapanna....
tetapi Sariputta dan Mongalana hanya mendengar sebait Syair dari Y.M ASAJI sudah mencapai Sotapanna
lagian setahu saya anda umat master Lu...tentu beda dengan ajaran buddha tradisi Theravada.

lihat postingan saya juga yg mengatakan karma ada 4 kondisi yg saling mendukung,saling menyesuaikan, yg saya katakan bukan tafsiran saja tetapi itulah kenyataan sotapanna masi memiliki kemelekatan,kalo sesorang yg pemilik kebon bintang maka ia bisa mencapai sotapanna itu gimana???????

dijaman sang budha blon ada kebon binatang oke,kalo sekarang misalnya ada seseorang pemilik kebon binatang mencapai sotapanna itu bagaimana menjelaskannya????

pemilik kebon binatang sangat menyayanggi binatang,ia kan harus kasi makan dsb nya biar binatang itu hidup,lalu ia hidup sesuai ajaran budha,ia sendiri tidak memesan daging untuk binatang peliharaanya,tetapi yg pesan karyawannya yg sudah berpengalaman mengelola kebon binatang

sang pemilik hidup penuh suka cita,ia suka berdana,suka akan budha dharma bahkan dalam hidunya ia mempraktekkan budha dharma,suka meditasi,baca sutta,bersila baik,masa iya sih nga boleh jadi seorang sotapanna gara2 kebon binatang? ingat dia nga pesan loh binatang dan dia nga nangkap,pokoknya dia cuma pemilik aja yg cuma taunya untung nya aja semuanya karyawannya yg ngurus


ingat sutta itu untuk dijalankan dengan sebaiknya dan jangan melenceng,tetapi ingat niat/cetana itu lah yg menentukan baik buruknya suatu perbuatan bukan sutta yg mengatakan suatu perbuatan itu baik atau buruk, kontroversi kan tulisan saya ini??????

sori yah bukan merendahkan anda semua nya yg aliran saya anggap orthodoks,belajar baik2 baca baik2,pikir kan baik2 semuanya,sutta hanya buku saja yg harus kita pahami dengan hati yg lapang,kalo melulu mengandalkan sutta kapan kita bisa praktek budha dharma yang sesungguhnya itu????? sutta melulu dibahas,padahal tinggal dibaca aja, dan dimengerti, makanya lihat juga sisi lainnya dari sekte yg berbeda

sekali lagi aliran tantra bukan bertentangan dengan pandangan umum agama budha tetapi pandangan orthodoks itulah yg bisa membuat umat budha terpecah belah


lagian jaman budha gautama nga ada televisi,internet,dufan dll, makanya umat manusia pada saat itu lebih nga ternoda oleh duniawi jadi lebih gampang menerimanya,semakin kedepan tantangan umat budha semakin berat,malah menjadi semakin terkotak2 karena "dikotakan otaknya" sama sutta itu, kita umat tantra melihat anda semua adalah bodhisatva hidup mengapa anda semua tidak melhat kami adalah bodhisatva hidup

kalo berbicara lebih jauh,saya cuma bisa bilang ,yang udah jadi maha bhiksu atau bhikkhu itu masi ada kemelekatannya,dan sori bagi saya ini semua kalo ada seorang maha bhiksu atau bhikkhu mengatakan itu aliran sesat dan ini yang benar bagi saya maha bhiksu/bhikhu tersebut hatinya masi diliputi oleh avijja dan parahnya lagi UUD( ujung2nya duit),takut kalo nanti donaturnya pindah sekte viharanya nga ada yg jadi pilarnya lagi

maaf kepada para budha,bodhisatva maha satva,para guru sesepuh, para suciwan agama budha hari ini saya telah berkata2 yg keras dikarenakan saya sebagai umat budha sudah terlalu melihat dan mendengar sendiri maslah tersebut diatas,biar lah umat budha sekalian yg menilai apakah ini benar atau tidak,karena budha dharma masa kini banyak hanya dijadikan sumber perut bagi para orang2 yg sesungguh masi diliputi oleh avijja untuk bertahan hidup,maafkan lah saya dan mereka jika kalau mereka dan saya tidak tau sedang apa yang diperbuat?????

amitofo amitofo amitofo amitofo amitofo amitofo amitofo amitofo amitofo amitofo amitofo amitofo amitofo amitofo amitofo amitofo amitofo amitofo

masalah kebun binatang,
memiliki kebun itu ada 2 maksud..
1. melindungi makhluk dari serangan luar, menjaga dan memelihara.
2. mengurung dengan paksa hanya berdasar niat "UANG"

apabila seorang SOTAPANNA memiliki kebun binatang,tentu saja binatang peliharaanya gembira...
tapi seorang SOTAPANNA juga orang BIJAKSANA bukan ngasal memelihara tapi tidak memikirkan kemampuan diri-nya.

jadi tidak mungkin seorang Sotapanna memaksakan diri memelihara binatang yang di luar kemampuan-nya.

--------------------------------------------
pemilik kebon binatang sangat menyayanggi binatang,ia kan harus kasi makan dsb nya biar binatang itu hidup,lalu ia hidup sesuai ajaran budha,ia sendiri tidak memesan daging untuk binatang peliharaanya,tetapi yg pesan karyawannya yg sudah berpengalaman mengelola kebon binatang
apa-nya yang salah?

memberi makan itu mudah kok...membeli daging di pasar saja cukup...kalau tidak ada daging yang tersedia..maaf saja...suruh saja binatang nya diet...

dan lagi seorang Sotapanna sudah dijelaskan di atas...
tidak mungkin memelihara binatang yang diluar jauh kemampuan diri-nya..

jadi saran saya...kalau mau pelihara binatang, pertimbangkan dulu baik-baik...jangan asal tolong lantas jadi-nya terlantar.

pemilik kebon binatang sangat menyayanggi binatang,ia kan harus kasi makan dsb nya biar binatang itu hidup,lalu ia hidup sesuai ajaran budha,ia sendiri tidak memesan daging untuk binatang peliharaanya,tetapi yg pesan karyawannya yg sudah berpengalaman mengelola kebon binatang
anda bisa saja menyuruh karyawan membeli daging di pasar...tapi tentu di beri tahu jenis daging apa saja yg boleh di BELI....
yakni bebas dari kondisi pembunuhan secara langsung.

apabila kita melihat daging yang di gantung di pedagang pasar...tentu itu hanya DAGING....jadi tidak mungkin ada niat/cettana membunuh...

lain hal nya kalau daging tersebut KOSONG...lantas anda meminta/memesan DAGING.....tentu cerita nya lain.


ingat sutta itu untuk dijalankan dengan sebaiknya dan jangan melenceng,tetapi ingat niat/cetana itu lah yg menentukan baik buruknya suatu perbuatan bukan sutta yg mengatakan suatu perbuatan itu baik atau buruk, kontroversi kan tulisan saya ini??????
sang buddha memang bersabda demikian kok...CETTANA/niat-lah yg menentukan sebuah perbuatan baik atau buruk..

yg bilang kontroversi siapa?... ^^
apa mau bukti sutta-nya di kutip disini?

------------------------------------------------------------------
lagian jaman budha gautama nga ada televisi,internet,dufan dll, makanya umat manusia pada saat itu lebih nga ternoda oleh duniawi jadi lebih gampang menerimanya,semakin kedepan tantangan umat budha semakin berat,malah menjadi semakin terkotak2 karena "dikotakan otaknya" sama sutta itu, kita umat tantra melihat anda semua adalah bodhisatva hidup mengapa anda semua tidak melhat kami adalah bodhisatva hidup

kalo berbicara lebih jauh,saya cuma bisa bilang ,yang udah jadi maha bhiksu atau bhikkhu itu masi ada kemelekatannya,dan sori bagi saya ini semua kalo ada seorang maha bhiksu atau bhikkhu mengatakan itu aliran sesat dan ini yang benar bagi saya maha bhiksu/bhikhu tersebut hatinya masi diliputi oleh avijja dan parahnya lagi UUD( ujung2nya duit),takut kalo nanti donaturnya pindah sekte viharanya nga ada yg jadi pilarnya lagi

maaf kepada para budha,bodhisatva maha satva,para guru sesepuh, para suciwan agama budha hari ini saya telah berkata2 yg keras dikarenakan saya sebagai umat budha sudah terlalu melihat dan mendengar sendiri maslah tersebut diatas,biar lah umat budha sekalian yg menilai apakah ini benar atau tidak,karena budha dharma masa kini banyak hanya dijadikan sumber perut bagi para orang2 yg sesungguh masi diliputi oleh avijja untuk bertahan hidup,maafkan lah saya dan mereka jika kalau mereka dan saya tidak tau sedang apa yang diperbuat?????
memang benar jaman sekarang lebih sulit karena duniawi itu begitu melekat.

akan tetapi seperti kata AJAHN BRAHMAVAMSO.....
seorang guru kita melihat tingkah laku dan ucapannya apa sesuai atau tidak..setelah meneliti lebih lanjut dan merasakannya barulah coba berguru padanya.
apabila memang demikian itulah guru bijaksana..

saya pernah bertemu Bhante Bourkry beliau adalah seorang Sangharaja dari kamboja...dan beliau tradisi Theravada...
apa yang beliau ucapkan, apa yang beliau lakukan, apa yang beliau ajarkan dan apa yang beliau perlihatkan....saya kira tidak ada yg salah.

bro Gatot seseorang bisa saja mengatakan dirinya dari Theravada...tetapi pernahkah orang tersebut mempratekkan apa yang di ajarkan oleh guru Theravada?

misalkan anda, saya ingin tanyakan..pernahkah anda melaksanakan vipassana bhavana?
jika anda mengatakan pernah..coba babarkan pengalaman anda disini....
 
Anda sudah baca postingan saya? memang benar ada orang yang dengan mudah dapat mencapai tingkatan sotapana bahkan arahat sekalipun. tapi ingat itu terjadi pada jaman sang Buddha, saat ini yang saya tahu, para Bhikkhu yang diakui sebagai arahat bukanlah Bhikkhu yang mencapai tingkat tersebut dengan sekejap seperti terjadi pada jaman sang Buddha. jadi apakah anda berharap menjadi sotapana dengan sekejap mata bukan dengan latihan dan praktek sehari2?

yang paling penting, saya membantah postingan anda bukan karena anda umat dari master Lu tapi karena pandangan anda, karena disini kita bukan membahas master Lu tapi membahas apakah seorang Sotapana bisa memiliki pekerjaan yang tidak benar. jadi ini semata2 karena pandangan anda dan saya tidak sama, apakah saya tidak boleh mengungkapkannya? bila seperti itu, maaf saja, ini forum untuk semua umat Buddha bukan untuk pribadi.



contoh yang anda ambil agak rancu, seorang pemilik kebon binatang bisa memiliki 2 kategori:
1. Orang yang mao menyelamatkan makhluk hidup dari kepunahan, dan pendapatan dari penjualan tiket untuk mensejahterakan bintang yang dimilikinya bukan dirinya.
2. Orang yang hanya ingin mengambil untung dari penjualan tiket dan tidak perduli dengan binatang yang dia punyai.

Sekarang bila saya pindahkan contohnya menjadi penjagal Sapi atau ayam gimana?



pemilik yang taunya untung apakah pemilik yang baik? hal ini berarti pemilik tidak perduli dengan usahanya, yang penting untung. apakah ini jadi alasan untuk melemparkan tanggung jawab, "loh saya kan bukan yang melakukan". tapi saat usahanya merugi, pegawainya disalahkan.

Bila anda membuka toko dan anda hanya menyediakan modal tapi anda tidak peduli pegawai anda mo menjual apapun yang penting anda mendapatkan untung, bila tidak untung pegawai anda gantung. pada saat pegawai anda menjual senjata apakah anda bisa bilang anda tidak bertanggung jawab karena anda tidak tahu menahu?

Bila anda membuka toko, dan ternyata toko anda menjual makanan udah expired, sebagai pemilik, haruskah anda bertanggung jawab atau melempar tanggung jawab kepada pegawai anda? karena anda tidak pernah perduli dengan usaha anda.

Setahu saya Tantrayana juga mengakui dan menjalankan Jalan Tengah beruas 8 yang sama dengan Theravada dan Mahayana, hal ini saya ketahui dari artikel persamaan Theravada, Mahayana dan Tantrayana yang diakui oleh pertemuan dari Sangha ketiga aliran ini. coba anda baca kembali pengertian Pekerjaan benar didalam aliran Tantrayana. dan tolong di baca juga yang lainnya karena 7 yang lainnya juga berkaitan dengan Pekerjaan Benar.



Tiap perbuatan ditentukan oleh cetana/niat, tapi bagaimana dengan seseorang yang bermaksud baik tapi melakukannya dengan cara yang salah?
misalkan ada orang yang kelaparan, demi memberi makan orang ini, anda menggoreng ikan anda. apakah perbuatan anda membunuh ikan anda tidak termasuk kamma buruk? karena niat anda adalah menolong orang yang kelaparan? setiap perbuatan pasti ada akibatnya kecuali bila anda adalah arahat, dimana anda hanya akan menerima kamma masa lampau anda.



setahu saya kita tidak membahas sutta saja, semua aliran yang saya tahu menekankan pada prakteknya. darimana anda bisa mengatakan bahwa aliran lain hanya menekankan pada pembahasan sutta saja?

sutta hanyalah acuan untuk membantu anda berlatih dan praktek tiap hari sampai saatnya anda sudah mahir (mencapai tingkat arahat). sama seperti anda membaca buku pelajaran sampai anda mahir dan menguasainya maka tidak akan sangat mungkin anda tidak akan membacanya kembali. Karena sutta hanyalah sebagai "kompas".

mengapa anda hanya berpatokan pada internet, televisi dan teknologi yang dicapai sekarang dari sudut negatif? mengapa anda tidak berpikir dengan adanya internet anda bisa mencari ajaran agama Buddha atau bahkan mendownload ceramah guru anda? begitu juga dengan televisi yang menayangkan program agama. coba saja anda hidup di jaman dahulu, bila anda ingin belajar Dhamma, anda harus berjalan sangat jauh untuk bertemu sang Buddha atau para Bhikkhu. atau malah anda tidak akan mengenal agama Buddha karena tidak adanya komunikasi seperti saat ini.

kalo masalah tempat seperti dufan, memangnya pada jaman sang Buddha tidak ada hiburan seperti ini? bentuknya memang belum secanggih sekarang ini. cobalah anda baca sejarah Saripputa dan Monggalana, disana mereka menikmati hiburan dan bahkan membayar lebih agar bisa lebih lama menikmatinya. hal ini terjadi sebelum bertemu dengan Y.A Assaji bahkan sebelum bertemu dengan Sanjaya. yang perlu dicatat adalah harus adanya filter dari diri kita sendiri.



Bisakah anda kasih tahu siapa para Bhikkhu atau maha Bhikkhu yang mengatakan aliran ini salah atau benar? sejauh ini saya malah tidak pernah menemukan Bhikkhu yang berkata seperti itu. dari mana anda tahu hal ini, bhikkhu yang menyatakan aliran lain benar atau salah. apakah dari buku atau pengalaman pribadi?

Seorang yang menjadi Bhikkhu ribuan tahunpun tidak akan lepas dari kemelekatan kecuali bila beliau telah mencapai tingkat arahat. jadi lama atau tidaknya seseorang menjadi Bhikkhu bukanlah patokan beliau masih melekat atau tidak.



hmmmmmmmm banyak neh ..... :D:D:D:D:D

pertama : siapapun berhak mengemukkan pendapatnya secara bebas,termasuk saya dan anda ,ok jelas,

pandangan saya dalam mencapai kesucian itu dibilang gampang,asal anda pauthi aturan maennya,itu aja,awalnya cetana,bagaimana melatih cetana itu,cetana bisa dilatih dengan meditasi seperti menanamkan benih kebaikan dalam diri kita : kita renungi seifat2 luhur dari sangbhagava,perbuatan2nya,perkataan2nya dengan niat terlebih dahulu mengembangkan bodhicitta kita

jadi mencapi kesuican itu gampang kalo diucapkan disini,yg susah tuh prosesnya dijalankan sama diri sendiri,harus mampu menaklukkan diri sendiri dahulu,itu yg sulit


sotapanna saya nga pernah bilang dia punya pekerjaan yg tdk benar,hanya saj dia melaksanakan bhavana,sila dan panna sesuai dengan jalan berunsur 8 tetapi sayangnya dia adalah pemilik dr kebun binatang,setelah dia mencapai sotapannna atau pun sebelum itu, bagaimana mungkin dia salah dalam pandangan umum apabila dia melakukan hal2 yg sebelumnya saya katakan itu
,bahwa dia nga memesan daging untk makan hewannya,dan dia memiliki kbn bntng itu karena dia diwarisi dr ortunya,dan dia pun memang menyayangi bintang dgn sepenuh hati menjalankannya sesuai profesinya
masa dia nga bisa mencapai sotapanna apabila sila,panna,dan bhavana serta 8 jalan utama itu dia jalankan dengan baik2 dan sungguh2 dilandasi dgn cetana yg baik tentu nya????

kalo nga bisa dijaman sekarang,ngapain gw susah belajar budha dharma,orang cuma bisa dijaman sang budha aja,dan lagi mencapai kesucian cuma hanya "jatah" jaman dulu dan "jatah" para YA aja donk????? orang awam kaya kita mimpi aja nga bisa jadi sotapanna kalo banyak kali aturannya sesuai sutta,yg benar hidup dan berbuat lah sesuai sutta itu yg benar,jgn ditelan mentah2 kaya orthodoks yg kaku


kedua : anda ini gimana sih yg gue ambil contoh tuh pemilik kebon binatang,bukan tukang jual daging tau :D:D:D:P:P:P,ngarti ngak sih,beda loh,walah, kalo tukang daging udah jelas melanggar,udah tau nga boleh menjual mahluk hidup,kalo kebon binatang kan laen ucok :P:P


ketiga dan seterusnya uuuuUcok(nama orang batak,karena ngotot dan nga mau ngalah biasanya,wkkwkkkwkkwk,sori bukan offense loh)=carrodhammo,uuuuuUcok harus tau yah,kalo namanya orang usaha itu juga pake cetana ucok,kalo nga bener nga bakalan bisa menikmati salah satu dari berkah utama,disini cetana yg memegang peranan penting
nga mungkin dam mungkin juga orang usaha ada yg seperti uuuuuUcok katakan juga,semua oranng usaha pasti ada yg baik dan tulus ada juga yg sebaliknya

didunia usaha ya uuuuUcok itu memang mencari untung nah kalo lg drop ya bijaksana ajalah dicari tau apa penyebabnya uuuuuUcok,jgn menyalahkan diri sendiri dan orang laen,harus usaha lg dah yg tekun,giat,tulus,dan jujur yaaaa uuuuuUcok

nga mungkin niatnya baik caranya tuh salah,itu mah geblek namanya alias kepo tuh namanya uuuuUcok,semua langkah dan jalan itu dipikirkan dengan niat dan pikiran yg baik dulu nga mungkin cara nya salah,mungkin hasilnya inilah yg dinilai orang salah atau kurang memuaskan uuuuUcok,namanya juga manusia yg belum sempurna pasti lah mengkritik orang,kalo udah sempurna pasti menasehati orang dengan kemampuannya

contoh nya ya kamu ini uuuuUcok:D,saya bilang kaya gimana pun tetap uuuuUcok menyalahkan saya,jadi mau bilang apa juga uuuuUcok anggep saya nga sesuai,padahal niatan saya hanya kasi contoh loh uuuuUcok:D bagaimana kalo ada seorang pemilik kebon binatang yg hidup dengan sila,panna,dan bhavana dgn disertai niat yg tulus dan baik dalam menjalankan kehidupannya dan baktinya sama agama


pernah nga lihat lhama di ditebet memotong yaks untuk makan????
sebelum dipotong lhama tersebut baca mantera penyebranagan dulu,niat dari lhama tersebut adalah menyebrangkan mahluk hidup,cetananya bekerja dan bukan sifat lobha yg bekerja,kalo dalam orthodoks pasti membunuh yah membunuh,didalam tantra itu bisa sebagai upaya kausalia utk menyebrangkan mahluk hidup,terserah ini bagaimana memandangnya

makanya bagaimana pun saya berkata dari sisi tantra tetap saya ini nga sesuai dan pakai tafsiran,kalo gitu gw pribadi yg mewakili umat tantra gw bilang aja lah tantra ini sesat bagi yg orthodoks,beres kan???? semua berbahagia dan senang dengan ajaran dan pandangannya masing2

mencari hiburan itu juga sudah merupakan hal yg sia2 saja,gw di depan internet ini cuma berusaha menjelaskan dari sisi pandang saya setelah saya berlatih tantra

@ marecedes, semua ada dibahas diatas yah saya kira cukup sama sgn maksud carrodhammo

mengenai vipasanna bhavana, itu saya pernah lakukan,hasil yg saya dapat adalah 8 jalan utama itu hanya lah cara nya menuju kehidupan yg baik,sesuia dengn budha dharma secara universal

pengalaman saya lebih jauh adalah gw pm aja dah nga etis dijawab disini:P:P:P
 
hmmmmmmmm banyak neh ..... :D:D:D:D:D

pertama : siapapun berhak mengemukkan pendapatnya secara bebas,termasuk saya dan anda ,ok jelas,

pandangan saya dalam mencapai kesucian itu dibilang gampang,asal anda pauthi aturan maennya,itu aja,awalnya cetana,bagaimana melatih cetana itu,cetana bisa dilatih dengan meditasi seperti menanamkan benih kebaikan dalam diri kita : kita renungi seifat2 luhur dari sangbhagava,perbuatan2nya,perkataan2nya dengan niat terlebih dahulu mengembangkan bodhicitta kita

jadi mencapi kesuican itu gampang kalo diucapkan disini,yg susah tuh prosesnya dijalankan sama diri sendiri,harus mampu menaklukkan diri sendiri dahulu,itu yg sulit

Bisa diperjelas aturan maen untuk mencapai kesucian? apakah nantinya tidak akan lari ke Jalan Tengah Beruas 8 kembali?


sotapanna saya nga pernah bilang dia punya pekerjaan yg tdk benar,hanya saj dia melaksanakan bhavana,sila dan panna sesuai dengan jalan berunsur 8 tetapi sayangnya dia adalah pemilik dr kebun binatang,setelah dia mencapai sotapannna atau pun sebelum itu, bagaimana mungkin dia salah dalam pandangan umum apabila dia melakukan hal2 yg sebelumnya saya katakan itu
,bahwa dia nga memesan daging untk makan hewannya,dan dia memiliki kbn bntng itu karena dia diwarisi dr ortunya,dan dia pun memang menyayangi bintang dgn sepenuh hati menjalankannya sesuai profesinya
masa dia nga bisa mencapai sotapanna apabila sila,panna,dan bhavana serta 8 jalan utama itu dia jalankan dengan baik2 dan sungguh2 dilandasi dgn cetana yg baik tentu nya????

kalo nga bisa dijaman sekarang,ngapain gw susah belajar budha dharma,orang cuma bisa dijaman sang budha aja,dan lagi mencapai kesucian cuma hanya "jatah" jaman dulu dan "jatah" para YA aja donk????? orang awam kaya kita mimpi aja nga bisa jadi sotapanna kalo banyak kali aturannya sesuai sutta,yg benar hidup dan berbuat lah sesuai sutta itu yg benar,jgn ditelan mentah2 kaya orthodoks yg kaku

@gatotkoco, sekali lagi saya minta anda baca postingan saya baik2... saya tidak bilang jaman sekarang tidak bisa mencapai tingkat kesucian. oke saya perjelas

1) Jaman sekarang untuk mencapai tingkat kesucian lebih sulit dibandingkan pada jaman sang Buddha. karena jaman sekarang kita harus benar2 melatih diri.

2) Pada jaman sang Buddha, banyak orang yang mencapai tingkat kesucian (dari sotapana sampai arahat) dengan hanya mendengarkan Dhamma yang dibabarkan oleh sang Buddha atau murid2 Beliau. Jaman sekarang apakah masih banyak kejadian seperti ini? mungkin jaman sekarang tidak ada lagi kejadian seperti ini.

itulah mengapa saya bilang jaman sekarang lebih sulit.

Note: tolong baca baik2, saya tidak pernah bilang tidak mungkin mencapai tingkat kesucian, tapi lebih sulit mencapai tingkat kesucian pada saat sekarang.

kedua : anda ini gimana sih yg gue ambil contoh tuh pemilik kebon binatang,bukan tukang jual daging tau :D:D:D:P:P:P,ngarti ngak sih,beda loh,walah, kalo tukang daging udah jelas melanggar,udah tau nga boleh menjual mahluk hidup,kalo kebon binatang kan laen ucok :P:P

apakah anda baca juga penjelasan dari saya? sekarang dari penjelasan anda berarti pemilik kebon binatang itu adalah orang yang hanya mencari untung. bukan orang yang ingin memelihara binatang.

ketiga dan seterusnya uuuuUcok(nama orang batak,karena ngotot dan nga mau ngalah biasanya,wkkwkkkwkkwk,sori bukan offense loh)=carrodhammo,uuuuuUcok harus tau yah,kalo namanya orang usaha itu juga pake cetana ucok,kalo nga bener nga bakalan bisa menikmati salah satu dari berkah utama,disini cetana yg memegang peranan penting
nga mungkin dam mungkin juga orang usaha ada yg seperti uuuuuUcok katakan juga,semua oranng usaha pasti ada yg baik dan tulus ada juga yg sebaliknya

didunia usaha ya uuuuUcok itu memang mencari untung nah kalo lg drop ya bijaksana ajalah dicari tau apa penyebabnya uuuuuUcok,jgn menyalahkan diri sendiri dan orang laen,harus usaha lg dah yg tekun,giat,tulus,dan jujur yaaaa uuuuuUcok
nga mungkin niatnya baik caranya tuh salah,itu mah geblek namanya alias kepo tuh namanya uuuuUcok,semua langkah dan jalan itu dipikirkan dengan niat dan pikiran yg baik dulu nga mungkin cara nya salah,mungkin hasilnya inilah yg dinilai orang salah atau kurang memuaskan uuuuUcok,namanya juga manusia yg belum sempurna pasti lah mengkritik orang,kalo udah sempurna pasti menasehati orang dengan kemampuannya

contoh nya ya kamu ini uuuuUcok,saya bilang kaya gimana pun tetap uuuuUcok menyalahkan saya,jadi mau bilang apa juga uuuuUcok anggep saya nga sesuai,padahal niatan saya hanya kasi contoh loh uuuuUcok bagaimana kalo ada seorang pemilik kebon binatang yg hidup dengan sila,panna,dan bhavana dgn disertai niat yg tulus dan baik dalam menjalankan kehidupannya dan baktinya sama agama

anda perlu baca postingan dari @marcedes dengan lebih baik, tidak perlu diperpanjang lagi. coba baca perlahan2 . jangan keburu emosi.

anda merasa saya salahkan? kalo benar saya minta maaf. karena hanya ingin membahas tentang pandangan anda dan saya, bukan menyalahkan anda.

pernah nga lihat lhama di ditebet memotong yaks untuk makan????
sebelum dipotong lhama tersebut baca mantera penyebranagan dulu,niat dari lhama tersebut adalah menyebrangkan mahluk hidup,cetananya bekerja dan bukan sifat lobha yg bekerja,kalo dalam orthodoks pasti membunuh yah membunuh,didalam tantra itu bisa sebagai upaya kausalia utk menyebrangkan mahluk hidup,terserah ini bagaimana memandangnya

Sori, apakah saat memotong itu ada makhluk yang terbunuh? ada niat untuk membunuh makhluk itu? tahu dari mana mantera penyebrangan yang dibacaan itu benar2 berhasil atau tidak? ga perlu dijawab karena yang tau hanya yang bersangkutan

makanya bagaimana pun saya berkata dari sisi tantra tetap saya ini nga sesuai dan pakai tafsiran,kalo gitu gw pribadi yg mewakili umat tantra gw bilang aja lah tantra ini sesat bagi yg orthodoks,beres kan???? semua berbahagia dan senang dengan ajaran dan pandangannya masing2

mencari hiburan itu juga sudah merupakan hal yg sia2 saja,gw di depan internet ini cuma berusaha menjelaskan dari sisi pandang saya setelah saya berlatih tantra

@ marecedes, semua ada dibahas diatas yah saya kira cukup sama sgn maksud carrodhammo

mengenai vipasanna bhavana, itu saya pernah lakukan,hasil yg saya dapat adalah 8 jalan utama itu hanya lah cara nya menuju kehidupan yg baik,sesuia dengn budha dharma secara universal

pengalaman saya lebih jauh adalah gw pm aja dah nga etis dijawab disini

@gatotkoco, sama seperti anda, saya juga hanya memaparkan pandangan saya. tapi kalo memang saya menyinggung anda, saya minta maaf.

tidak perlu di perpanjang untuk masalah ini. karena pertanyaan awalnya adalah Mungkinkah seorang Sotapana memiliki pekerjaan yang tidak benar. sekarang saya mao bertanya 1 hal, mungkinkah seorang sotapana memiliki pekerjaan seperti penjagal berdasarkan pandangan yang telah anda kemukan sebelumnya?


jadi tidak perlu OOT lagi n saya cuma ingin tahu jawabannya thanks anyway.
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.