• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Filsafat Kiamat

Phin An

IndoForum Newbie A
No. Urut
45017
Sejak
1 Jun 2008
Pesan
282
Nilai reaksi
1
Poin
18
Bagimanakah dunia kiamat nantinya?
Menurut saya si!
nantinya dalam waktu yang sangat lama,bumi kita akan mengalami kehancuran akibat dari manusia.
dunia akan mengalami kehabisan minyak bumi dan Ozon akan menipis akibat polusi dan dengan begitu ,
manusia akan kehilangan semua teknology yang ada.
kalian bayangkan aja kalau dunia tidak ada minyak bagaimana mungkin listrik bisa ada dan lainnya.
dengan begitu keturunan-keturunan kita nantinya mungkin saja akan menjadi manusia yang primitif kembali atau manusia pada zaman batu.
dengan begitu semua ajaran agama akan musnah dan perlahan-lahan barulah muncul kepercayaan-kepercayaan lainnya.
dan pada itulah baru buddha matreya lahir di bumi ini.dan mengajarkan ajaran buddha kembali.
tapi sebelum kelahirannya mungkin saja banyak pacceka buddha yang terlahir
misalnya DEvadata setelah dia menghabiskan karma buruknya di neraka avici akan terlahir kembali sebagai pacceka buddha

menurut agama buddha bumi ini akan hancur(kiamat) karena muncul 7 matahari di bumi ini?
karna tata surya bukan hanya 1 melainkan jutaan tata surya.
saya perkirakan bahwa planet ke 10 yang di temukan ilmuan bumi adalah adalah planet dari tata surya lain.
Planet tsb muncul mungkin karna kedua tata surya bergerak saling mendekati
dengan begitu planet-planet akan saling bertabrakan dan di bumi akan muncullah matahari ke 2
dan hal ini akan terus terjadi sampai bumi muncul matahari ke 7 dan menghancurkan seluruh isi di bumi ini dan planet-planet lain.
 
Berarti masih lama dong yah....

mungkin ini dapat membantu:Tanya:

Namo Buddhaya,
Menurut Agama Buddha adakah yang namanya kiamat? Terus terang saja saya belum memahami benar tentang Agama Buddha. Kalau memang ada kiamat, tolong dijelaskan. Terima Kasih.
Yunita, Tangerang



Jawaban dari Samaggi Phala (Y.M. Uttamo Thera) dan Dhamma Study Group Bogor (Sdr. Selamat Rodjali):
Namo Buddhaya,

Dalam Ajaran Sang Buddha, segala sesuatu adalah tidak kekal adanya. Oleh karena itu, dunia ini pun pasti akan mengalami kiamat. Dan, dalam Ajaran Sang Buddha, Bumi ini sudah mengalami kiamat serta terbentuk kembali untuk berkali-kali. Karena itu, kiamat adalah merupakan akhir dari kehidupan Bumi saat ini, namun, bukan berarti akhir dari segalanya. Setelah kiamat, maka dalam waktu yang sangat lama, Bumi ini akan terbentuk kembali.

Kiamat dalam pengertian Buddhist berbeda dengan pengertian umum. Apabila hancurnya bumi ini dirujuk sebagai kiamat, maka i dalam pengertian Buddhis, disebutkan di sebuah sutta bahwa cepat atau lambat lintasan orbit matahari / bintang akan saling sejajar di mana matahari / bintang seolah berjajar mulai 2 matahari dan hingga 7 matahari barulah bumi ini hancur lebur. Tentu saja waktu untuk mencapai kondisi di atas masih sangat-sangat lama, tidak seperti prakiraan paham tertentu yang menyatakan bahwa kiamat sudah dekat.
Semoga semua mahluk berbahagia.

Semoga bermanfaat.

diambil dari:
http://www.buddhistonline.com/tanya/td214.shtml
 
Sebagai Umat Buddha tidak perlu dipusingkan oleh kapan dunia ini akan kiamat, yang utamakan oleh umat Buddha adalah menghindari kejahatan,menambah kebajikan serta menyucikan hati dan pikiran. Itu jauh lebih bermanfaat dari pada pikirin kapan datangnya kiamat.^_^

Sabba Päpassa akaranang
Kusalassa upasampadä
Sacitta pariyodapanang
Etang Buddhäna säsanang



Kiamat

Pada suatu ketika bumi kita ini akan hancur lebur dan tidak ada. Tapi hancur leburnya bumi kita ini atau kiamat bukanlah merupakan akhir dari kehidupan kita. Sebab seperti apa yang telah diuraikan di halaman terdahulu, bahwa di alam semesta ini tetap berlangsung pula evolusi terjadinya bumi. Lagi pula, bumi kehidupan manusia bukan hanya bumi kita ini saja tetapi ada banyak bumi lain yang terdapat dalam tata surya - tata surya yang tersebar di alam semesta ini.

Kiamat atau hancur leburnya bumi kita ini menurut Anguttara Nikaya, Sattakanipata diakibatkan oleh terjadinya musim kemarau yang lama sekali. Selanjutnya dengan berlangsungnya musim kemarau yang panjang ini muncullah matahari yang kedua, lalu dengan berselangnya suatu masa yang lama matahari ketiga muncul, matahari keempat, matahari kelima, matahari keenam dan akhirnya muncul matahari ketujuh. Pada waktu matahari ketujuh muncul, bumi kita terbakar hingga menjadi debu dan lenyap bertebaran di alam semesta.

Pemunculan matahari kedua, ketiga dan lain-lain bukan berarti matahari-matahari itu tiba-tiba terjadi dan muncul di angkasa, tetapi matahari-matahari tersebut telah ada di alam semesta kita ini. Dalam setiap tata surya terdapat matahari pula.

Menurut ilmu pengetahuan bahwa setiap planet, tata surya, dan galaxi beredar menurut garis orbitnya masing-masing. Tetapi kita sadari pula, karena banyaknya tata surya di alam semesta kita ini, maka pada suatu masa garis edar tata surya kita akan bersilangan dengan garis orbit tata surya lain, sehingga setelah masa yang lama ada tata surya yang lain lagi yang bersilangan orbitnya dengan tata surya kita. Akhirnya tata surya ketujuh menyilangi garis orbit tata surya kita, sehingga tujuh buah matahari menyinari bumi kita ini. Baiklah kita ikuti uraian tentang kiamat yang dikhotbahkan oleh Sang Buddha kepada para bhikkhu:

Bhikkhu, akan tiba suatu masa setelah bertahun-tahun, ratusan tahun, ribuan tahun, atau ratusan ribu tahun, tidak ada hujan. Ketika tidak ada hujan, maka semua bibit tanaman seperti bibit sayuran, pohon penghasil obat-obatan, pohon-pohon palem dan pohon-pohon besar di hutan menjadi layu, kering dan mati .....

Para bhikkhu, selanjutnya akan tiba suatu masa, suatu waktu di akhir masa yang lama, matahari kedua muncul. Ketika matahari kedua muncul, maka semua sungai kecil dan danau kecil surut, kering dan tiada .....

Para bhikkhu, selanjutnya akan tiba suatu masa, suatu waktu di akhir masa yanglama, matahari ketiga muncul. Ketika matahari ketiga muncul, maka semua sungai besar, yaitu sungai Gangga, Yamuna, Aciravati, Sarabhu dan Mahi surut, kering dan tiada .....

Para bhikkhu, selanjutnya akan tiba suatu masa, suatu waktu di akhir masa yang lama, matahari keempat muncul. Ketika matahari keempat muncul, maka semua danau besar tempat bermuaranya sungai-sungai besar, yaitu danau Anotatta, Sihapapata, Rathakara, Kannamunda, Kunala, Chaddanta, dan Mandakini surut, kering dan tiada .....

Para bhikkhu, selanjutnya akan tiba suatu masa, suatu waktu di akhir masa yang lama, matahari kelima muncul. Ketika matahari kelima muncul, maka air maha samudra surut 100 yojana*, lalu surut 200 yojana, 300 yojana, 400 yojana, 500 yojana, 600 yojana dan surut 700 yojana. Air maha samudra tersisa sedalam tujuh pohon palem, enam, lima, empat, tiga, dua pohon palem, dan hanya sedalam sebatang pohon palem. Selanjutnya, air maha samudra tersisa sedalam tinggi tujuh orang, enam, lima, empat, tiga, dua dan hanya sedalam tinggi seorang saja, lalu dalam airnya setinggi pinggang, setinggi lutut, hingga airnya surut sampai sedalam tinggi mata kaki.

Para bhikkhu, bagaikan di musim rontok, ketika terjadi hujan dengan tetes air hujan yang besar, mengakibatkan ada lumpur di bekas tapak-tapak kaki sapi, demikianlah dimana-mana air yang tersisa dari maha samudra hanya bagaikan lumpur yang ada di bekas tapak-tapak kaki sapi.

Para bhikkhu, selanjutnya akan tiba suatu masa, suatu waktu di akhir masa yang lama, matahari keenam muncul. Ketika matahari keenam muncul, maka bumi ini dengan gunung Sineru sebagai raja gunung-gunung, mengeluarkan, memuntahkan dan menyemburkan asap. Para bhikkhu, bagaikan tungku pembakaran periuk yang mengeluarkan, memuntahkan dan menyemburkan asap, begitulah yang terjadi dengan bumi ini.

Demikianlah, para bhikkhu, semua bentuk (sangkhara) apa pun adalah tidak kekal, tidak abadi atau tidak tetap. Janganlah kamu merasa puas dengan semua bentuk itu, itu menjijikkan, bebaskanlah diri kamu dari semua hal.

Para bhikkhu, selanjutnya akan tiba suatu masa, suatu waktu di akhir masa yang lama, matahari ketujuh muncul. Ketika matahari ketujuh muncul, maka bumi ini dengan gunung Sineru sebagai raja gunung-gunung terbakar, menyala berkobar-kobar, dan menjadi seperti bola api yang berpijar. Cahaya nyala kebakaran sampai terlihat di alam Brahma, demikian pula dengan debu asap dari bumi dengan gunung Sineru tertiup angin sampai ke alam Brahma.

Bagian-bagian dari puncak gunung Sineru setinggi 1, 2, 3, 4, 5 ratus yojana terbakar dan menyala ditaklukkan oleh amukan nyala yang berkobar-kobar, hancur lebur. Disebabkan oleh nyala yang berkobar-kobar bumi dengan gunung Sineru hangus total tanpa ada bara maupun abu yang tersisa. Bagaikan mentega atau minyak yang terbakar hangus tanpa sisa. Demikian pula bumi maupun debu tidak tersisa sama sekali.


Catatan

*) Yojana adalah semacam ukuran yang ada di masa Sang Buddha yang jauhnya kira-kira 7 mil.
 
Saya kira judulnya bukan filsafat kiamat. tapi "filosofi kiamat"

sesuatu yang terbentuk akan hancur
segala sesuatu yang berkondisi pasti akan hilang
segala sesuatu yang tercipta pasti akan musnah

jadi dari sudut pandang ajaran buddha.. itu adalah hal yg lumrah
Bukan suatu hal yang menakutkan, seperti ajaran2 lain.. yg selalu mengintimidasi umat2nya akan kiamat dan membuat keadaaan kiamat sepertinya mengerikan sekali

di dalam ajaran buddha .. ini dipandang sebagai hal yang positif.
Karena dengan mengetahui hal2 di atas, maka kita punya tekad/pemikiran untuk terbebas dari itu semua.
 
kita yang mati doloan sebelum terjadi 7 matahari...itu adalah hal PASTI.
 
kita yang mati doloan sebelum terjadi 7 matahari...itu adalah hal PASTI.

Tentang 7 matahari ini, dalam ilmu fisika matahari sebagai pusat tata surya adalah hanya 1, bagaimana bisa menjadi 2, 3, 4, 5, 6 bahkan sampai 7?

mohon penjelasan
 
Tentang 7 matahari ini, dalam ilmu fisika matahari sebagai pusat tata surya adalah hanya 1, bagaimana bisa menjadi 2, 3, 4, 5, 6 bahkan sampai 7?

mohon penjelasan

Tata Surya di alam semesta ini bukan satu tetapi banyak.Dulu teknologi belum sampai kesana,dan seiring perkembangan teknologi,baru-baru ini sudah ditemukan ada planet yang mirip dengan bumi dan tata surya yang lainnya.
 
Tata Surya di alam semesta ini bukan satu tetapi banyak.Dulu teknologi belum sampai kesana,dan seriring perkembangan teknologi,baru-baru ini sudah ditemukan ada planet yang mirip dengan bumi dan tata surya yang lainnya.

Tentu saja. kalau itu yang dimaksudkan. Tata surya hanya satu dari milyaran gugus bintang serupa di galaksi Bima Sakti, sementara galaksi Bima Sakti sendiri hanya satu dari milyran galaksi lain yang ada di jagat raya.

Namun, sekali lagi, sepertinya ini rahasia alam yang masih tidak terjangkau pikiran saya manusia biasa. Apabila kita bandingkan, dalam satu posisi tegak lurus saja, Bulan, Matahari dan Bumi sudha bisa mengakibatkan pasang sangat tinggi yang menyebabkan banjir di seluruh daerah pesisir di seluruh dunia. bagaimana bila bintang dari tatasurya lain masuk ke garis orbit tata surya kita. Sehingga muncul matahari satu lagi. Apakah ini bukan berarti tabrakan gaya gravitasi antar benda langit yang pasti megakibatkan apa saja yang ada di planet-planet musnah?

Perlu diingat, bahwa matahari sebenarnya adalah sebuah bintang yang menjadi poros/pusat peredaran-peredaran planet-planet di tata surya kita.

Demikian disampaikan, semoga bermanfaat dan tidak menimbulkan perselisihan :D
 
Tentang 7 matahari ini, dalam ilmu fisika matahari sebagai pusat tata surya adalah hanya 1, bagaimana bisa menjadi 2, 3, 4, 5, 6 bahkan sampai 7?

mohon penjelasan

Suatu saat, rotasi/orbit setiap galaxy pasti akan berdekatan.. nah inilah yg dimaksud buddha 7 matahari...
kiamat yg dimaksud buddha adalah kiamat semesta.. bukan kiamat bumi doang, seperti yg dikumandangkan ajaran2 lain.

Semua galaxy2 itu akan bertubrukan .... begitulah...
 
ilmu pengetahuan mengatakan ada Black hole. ini cikal bakal penyebab kiamat alam semesta . tapi kita tidak cukup waktu untuk bisa melihatnya kejadiannya.
 
Suatu saat, rotasi/orbit setiap galaxy pasti akan berdekatan.. nah inilah yg dimaksud buddha 7 matahari...
kiamat yg dimaksud buddha adalah kiamat semesta.. bukan kiamat bumi doang, seperti yg dikumandangkan ajaran2 lain.

Semua galaxy2 itu akan bertubrukan .... begitulah...

Maaf yang ingin saya tulis berikut ini, ketinggalan teringatnya.

Dulu, di jaman sekolah juga diajarkan, bahwa usia matahari sebagai bintang sendiri juga akan berakhir. Berakhirnya matahari bisa terjadi karena proses nuklir yang terjadi di matahari akhirnya menyebabkan matahari kehabisan energinya.

Nah, dalam proses mendekati ajal ini. Matahari akan mengembang, bahkan sampai mencaplok jalur orbit Merkurius dan Venus. Dalam kondisi yang mengembang ini, maka yang terlihat dari bumi adalah sebuah sensasi semacam fatamorgana, yang terlihat, matahari menjadi banyak... tidak disebutkan tujuh, tetapi terlihat lebih dari 2....

Kondisi bintang/matahari sekarat ini sendiri bisa terjadi selama ribuan tahun. Hingga akhirnya meredup dan mati.

Bintang yang baru, diyakini panasnya sangat tinggi, ini menyebabkan warnanya terlihat biru.... kemudian menjadi ungu dan kuning.... lalu merah....

Semoga tidak salah...
 
Maaf yang ingin saya tulis berikut ini, ketinggalan teringatnya.

Dulu, di jaman sekolah juga diajarkan, bahwa usia matahari sebagai bintang sendiri juga akan berakhir. Berakhirnya matahari bisa terjadi karena proses nuklir yang terjadi di matahari akhirnya menyebabkan matahari kehabisan energinya.

Nah, dalam proses mendekati ajal ini. Matahari akan mengembang, bahkan sampai mencaplok jalur orbit Merkurius dan Venus. Dalam kondisi yang mengembang ini, maka yang terlihat dari bumi adalah sebuah sensasi semacam fatamorgana, yang terlihat, matahari menjadi banyak... tidak disebutkan tujuh, tetapi terlihat lebih dari 2....

Kondisi bintang/matahari sekarat ini sendiri bisa terjadi selama ribuan tahun. Hingga akhirnya meredup dan mati.

Bintang yang baru, diyakini panasnya sangat tinggi, ini menyebabkan warnanya terlihat biru.... kemudian menjadi ungu dan kuning.... lalu merah....

Semoga tidak salah...

Itu cuma proses dari satu galaxy..
tapi yg dimaksud buddha adalah mencakup multi galaxy...
karena setiap galaxy ada spt MATAHARI, sebagai sumbu rotasinya.
 
karena setiap galaxy ada spt MATAHARI, sebagai sumbu rotasinya.

Ada yang harus sedikit harus diluruskan

1. Planet-planet dalam tata surya, pusatnya matahari (1 bintang)
2. Tata surya yang jumlahnya ribuan/jutaan dan berkelompk dalam satu gugusan disebut galaksi. Tata surya kita dengan matahari sebagai pusatnya disebut galaksi Bima Sakti atau Milky Way.
3. Ribuan/jutaan galaksi-galaksi ini membentuk apa yang disebut jagat raya.

Mungkin yang Sang Buddha maksud memang pemusnahan jagat raya, seperti teori big bang. kalau ada ledakan yang membuat segala sesuatunya memulai proses menjauhi 'black hole' maka akan ada timbal balik, segala sesuatunya menyusut kembali. yang mungkin bisa diartikan sebagai kiamat.
 
Suatu saat, rotasi/orbit setiap galaxy pasti akan berdekatan.. nah inilah yg dimaksud buddha 7 matahari...
kiamat yg dimaksud buddha adalah kiamat semesta.. bukan kiamat bumi doang, seperti yg dikumandangkan ajaran2 lain.

Semua galaxy2 itu akan bertubrukan .... begitulah...

menurut saya si gk semua nya kiamat karna sang buddha juga mengatakan bahwa nanti pada saatnya kiamat bumi lain kan sudah terbentuk mungkin saya sekarang bumi yang lain sudah terbentuk jd tidak mungkin bumi yang baru terbentuk ini ikut kiamat juga dong:D
 
menurut saya si gk semua nya kiamat karna sang buddha juga mengatakan bahwa nanti pada saatnya kiamat bumi lain kan sudah terbentuk mungkin saya sekarang bumi yang lain sudah terbentuk jd tidak mungkin bumi yang baru terbentuk ini ikut kiamat juga dong:D

intinya sih.. bukan kiamat di bumi ini saja.
 
jadi Semua Donk,Jadi alam Surga Dan Neraka Ikut Kiamat gk
 
ilmu pengetahuan mengatakan ada Black hole. ini cikal bakal penyebab kiamat alam semesta . tapi kita tidak cukup waktu untuk bisa melihatnya kejadiannya.

Tepat!!! dan salah....
Tepat: Memang kita tidak ada waktu untuk membuktikan semuanya. Sama juga dengan segala kejadian dalam kitab suci, kita juga tidak punya cukup waktu untuk membuktikannya. Itu bila kita tidak tahu atau tidak yakin akan adanya tumimbal lahir. Seperti yang diuraikan semua ahli, dari Darwin sampai Newton, semuanya hanya teori. Teori yang kadnag tumbang dan kadang harus diperbaharui, namun tak jarang menjadi yang diyakini. Begitu juga dengan segala hal mengenai kitab suci, kesucian kelahiran seorang Buddha, apakah ada yang melihat dalam perisode hidup sekarang ini? Kita kekurangan waktu (kalau hidup hanya sekali) untuk membuktikannya. Bilapun kita ngotot untuk menunggu kelahiran meitreya sebagai Buddha ntar...

Black hole adalah awal dari mencuatnya semua isi alam semesta ke arah yang berlawanan dengan black hole. Bukan akhir. Akhir bila sampai pada suatu titik tertentu, segalanya akan balik ke black hole kembali. Ini hanya teori yang memakai akal sehat dalam merumuskannya. Bukan dengan pembuktian. Tapi dari kecanggihan teknologi yang mengamati pergerakan semua isi jagat raya bergerak menjauh dari black hole. Sehingga muncullah terori lain yang mendukung ke sana, teori Big Bang.
 
Mungkin inilah yang dinamakan dengan Anicca, segala sesuatunya tidak kekal. Kecuali Nibbana.
 
kiamat terjadi di tingkatan fisik saja.
tapi menurut buddha...seluruh tingkatan surga juga bakalan kena...sampe alam brahma tingkat 1 juga kena..

tapi kata Sang Buddha kalau nanti Bumi Kiamat manusia akan terlahir di alam abasara atau alam cahaya dan sebagian di neraka
jd alam abasara alam brahma tingkat brapa? kena or gak kena
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.